Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKSDA Pasang Papan Informasi terkait Kemunculan Buaya di Sungai Lombok Tengah

Kompas.com - 28/12/2022, 09:30 WIB
Idham Khalid,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Kemunculan buaya di Desa Bangket Parak, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), menghebohkan warga setempat.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) NTB akan memasang papan informasi di seputaran sungai yang diduga menjadi habitat buaya. Hal ini untuk mengantisipasi kemunculan buaya yang berpotensi membahayakan manusia.

"Mengimbau masyarakat sekitar agar tidak panik, kemudian mengimbau masyarakat setempat untuk tidak beraktivitas di seputaran sungai yang diduga tempat aktivitas buaya. Langkah awal nanti kita akan pasang rambu-rambu papan informasi keberadaan buaya," kata Kepala BKSDA NTB, Budhy Kurniawan, Rabu (28/12/2022).

Baca juga: Video Viral Penampakan Buaya Sepanjang 4 Meter di Lombok Tengah, Kades: Dulu Jadi Tontonan Warga

Budhy menyampaikan, pihaknya telah mendatangi lokasi penemuan buaya oleh warga. Namun, saat melakukan penyisiran di sekitar sungai, buaya tersebut tidak muncul.

"Untuk langkah selanjutnya jika terjadi konflik antar satwa dengan manusia, misalnya satwa mengganggu manusia, atau sebaliknya, biasanya BKSDA akan melakukan evakuasi relokasi ke habitatnya atau dititipkan ke lembaga konservasi untuk dirawat," kata Budhy.

Budhy menyebut, habitat buaya biasanya berada di muara sungai yang berbatasan dengan air laut.

"Buaya memang tidak akan jauh dari sungai muara, pasti diindikasikan ada, memang itu habitatnya," kata Budhy.

Baca juga: Mengenal Tenun Suku Sasak dalam Museum Mini di Desa Sukarara Lombok Tengah

Sebelumnya, buaya sepanjang 4 meter muncul di sungai Desa Bangket Parak, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, NTB, pada Senin (26/12/2022). Kemunculan buaya itu viral di media sosial.

Dalam video kurang dari satu menit itu, tampak punggung buaya berwarna hitam berada di pinggir sungai. Selain itu, terdengar warga yang melihat buaya meminta untuk pergi mencari makan.

Kepala Desa Bangket Parak, Genah Genuh mengungkapkan, kronologi penemuan buaya tersebut bermula saat warga ingin menyabit rumput gajah yang berada di sawah pinggir sungai.

"Kemarin itu ditemukan warga sekitar jam 7 pagi, ada warga yang sedang ingin ambil rumput gajah untuk hewan ternak, dan tiba-tiba kaget melihat ada buaya muncul sekitar 4 meter," kata GG panggil akarab kepala desa melalui sambungan telepon, Selasa (27/12/2022).

Diterangkan GG, kemunculan buaya tersebut bukan pertama kali, namun hampir setiap tahun ada kemunculan buaya tersebut.

"Cerita warga sudah lama ada buaya, kapan mulai ada, kami tidak tau. Kadang muncul satu ekor di titik yang berbeda, kadang ada yang muncul 3 sampai 4 ekoran bersamaan," kata GG.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Bahagianya Korban Tsunami Gunung Anak Krakatau 2018 Diberi Sertifikat Tanah...

Bahagianya Korban Tsunami Gunung Anak Krakatau 2018 Diberi Sertifikat Tanah...

Regional
Banjir di Bangetayu Kulon dan Muktiharjo Lor, Mbak Ita Siapkan Sejumlah Langkah Penanganan

Banjir di Bangetayu Kulon dan Muktiharjo Lor, Mbak Ita Siapkan Sejumlah Langkah Penanganan

Regional
Video 'Call' Terakhir Pratu Miftahul Sebelum Gugur...

Video "Call" Terakhir Pratu Miftahul Sebelum Gugur...

Regional
Sukses Tangani Abrasi di Kabupaten Tangerang, Bang Zaki Tawarkan Konsep Serupa untuk Kawasan Pesisir di Jakarta

Sukses Tangani Abrasi di Kabupaten Tangerang, Bang Zaki Tawarkan Konsep Serupa untuk Kawasan Pesisir di Jakarta

Regional
Pria Pembunuh Pegawai RRI Sorong Divonis 20 Tahun Penjara

Pria Pembunuh Pegawai RRI Sorong Divonis 20 Tahun Penjara

Regional
Beredar Video ABK Kapal dari Batam Jatuh di Selat Singapura, Ternyata Kejadian Tahun Lalu

Beredar Video ABK Kapal dari Batam Jatuh di Selat Singapura, Ternyata Kejadian Tahun Lalu

Regional
Tim Prabowo-Gibran Bagikan Makan dan Susu Gratis di Papua Barat Daya

Tim Prabowo-Gibran Bagikan Makan dan Susu Gratis di Papua Barat Daya

Regional
Pembangunan Sistem Jaringan Kelistrikan di IKN Capai 50 Persen

Pembangunan Sistem Jaringan Kelistrikan di IKN Capai 50 Persen

Regional
Perang Topat, Cara Masyarakat Lombok Merawat Keberagaman

Perang Topat, Cara Masyarakat Lombok Merawat Keberagaman

Regional
Distribusi Tahap Pertama Logistik Pemilu 2024 di Sikka Rampung

Distribusi Tahap Pertama Logistik Pemilu 2024 di Sikka Rampung

Regional
Siswa Berprestasi Itu Tewas Saat Latihan Silat, Korban Dihukum karena Tak Bawa Anggota Baru

Siswa Berprestasi Itu Tewas Saat Latihan Silat, Korban Dihukum karena Tak Bawa Anggota Baru

Regional
Ibu dan Adik Diancam Dibunuh, Remaja di Lubuklinggau Diperkosa Ayah Kandung

Ibu dan Adik Diancam Dibunuh, Remaja di Lubuklinggau Diperkosa Ayah Kandung

Regional
Bos Grosir Mainan di Pemalang Ditemukan Tewas, Ada Darah di Lantai dan Dinding Rumahnya

Bos Grosir Mainan di Pemalang Ditemukan Tewas, Ada Darah di Lantai dan Dinding Rumahnya

Regional
Korupsi Dana Desa, Kades di Serang Banten Dituntut 4,5 Tahun Penjara

Korupsi Dana Desa, Kades di Serang Banten Dituntut 4,5 Tahun Penjara

Regional
Gubernur Maluku 3 Kali Lantik Pj Bupati KKT dalam Lebih dari Setahun

Gubernur Maluku 3 Kali Lantik Pj Bupati KKT dalam Lebih dari Setahun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com