Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Kasus Pria Batalkan Pernikahan karena Ibunya Dibentak: Sekdes Minta Keluarga Wanita Pulang dan Klarifikasi

Kompas.com - 27/12/2022, 19:12 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Kasus Anjas, pria asal Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel), yang batalkan pernikahannya dengan calon istrinya, Dona, menyita perhatian publik.

Keputusan itu diambil Anjas pada H-1 acara lantaran dia marah melihat ibunya dibentak dan dihina oleh pihak keluarga calon mempelai perempuan.

Kronologi kejadian

Beberapa hari sebelum pernikahan Anjas dan Dona, pihak keluarga calon mempelai perempuan meminta uang tambahan sebesar Rp 6,7 juta yang disebut untuk menutupi kekurangan biaya pernikahan.

Padahal sebelumnya, Anjas telah memberikan uang sebesar Rp 35 juta dan emas sekitar 13 gram sebagai mahar saat lamaran yang digelar pada November 2022.

Baca juga: Kasus Pria Batalkan Nikah gara-gara Ibu Dibentak, Kini Rumah Calon Mempelai Wanita Kosong, Sekdes: Kami Tak Tahu ke Mana Mereka Pergi

Pihak mempelai pria pun memberikan uang tambahan yang diminta oleh keluarga DN, namun mereka hanya menyanggupi sebesar Rp 6 juta.

Kaget lihat persiapan acara pernikahan

Saat berkunjung ke rumah calon istrinya pada H-1, Anjas terkejut melihat persiapan acara pernikahannya.

Saat itu di rumah Dona hanya terpasang terpal tanpa dekorasi apa pun layaknya acara pernikahan.

"(Rp 6,7 juta) Itu uang tambahan untuk orang tua dia (Dona) katanya, daktau mungkin kalu untuk tenda, daktaunyo dak katek (tidak ada) tenda," kata Anjas, dikutip dari Tribunnews.com, Minggu (25/12/2022).

Bahkan menurut Anjas, tenda yang terpasang di rumah calon istrinya itu lebih mirip dengan tenda yang terpasang pada acara kematian.

Baca juga: Cerita Pilu Ibu dari Pria yang Batal Nikah di Palembang, Mengaku Syok Dibentak Calon Menantu Gara-gara Uang Rp 700 Ribu

"Persiapannya seperti (acara) orang kematian, tenda terpal bae, biasanya kan ada tenda putih biru, ini dak katek, cuma sepetak satu terpal," ujar Anjas.

Ibu calon mempelai pria dibentak

Saat hendak menanyakan perihal persiapan acara pernikahannya kepada keluarga calon istrinya, Anjas justru mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan.

Keluarga Dona justru memaki dan membentak ibu Anjas. Mereka pun menagih kekurangan uang tambahan yang dimintanya sebanyak Rp 700.000.

Tak terima ibunya diperlakukan seperti itu, Anjas memutuskan untuk membatalkan pernikahannya dengan Dona sehari sebelum acara.

"Aku marah lah (ibu ditunjuk-tunjuk), itu wong tuo aku," ucap Anjas.

Baca juga: Takut Ketahuan Melahirkan Anak di Luar Nikah, Gadis 18 Tahun Mengaku Temukan Bayi

Pihak keluarga Anjas pun menuntut Dona dan keluarganya mengembalikan mahar yang telah mereka terima, yakni emas sekitar 13 gram dan uang sebesar Rp 35 juta.

Namun, Dona dan keluarganya tak mampu mengembalikan uang Rp 35 juta tersebut karena telah dibelikan motor seharga Rp 30 juta.

Picu kemarahan aparat desa

Tingginya sorotan publik atas kasus ini menimbulkan keresahan bagi warga desa Belambangan, Kecamatan Buay Runjang, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumsel, termasuk bagi sang Sekretaris Desa (Sekdes), Rientice.

Rientice mengaku marah kepada Dona, calon mempelai perempuan dalam kasus tersebut yang merupakan warga desa Belambangan.

Dia pun meminta kepada Dona untuk membuat klarifikasi terkait persoalan yang menyeret nama desanya itu.

Baca juga: Sebarkan Foto Bugil Mantan Pacar, Pria di Muara Enim Sumsel Ditangkap

Tak ada pelaminan

Rientice mengakui bahwa hingga H-1 acara pernikahan, tak tampak adanya pelaminan yang terpasang di rumah Dona.

Dia mengatakan, di lokasi yang rencananya akan menjadi tempat resepsi itu hanya terpasang dua tenda dan terpal saja.

Padahal sebelumnya, menurut Rientice, dia telah melihat buku nikah atas nama Dona dan Anjas lengkap dengan foto keduanya.

Selain itu, Rientice pun membenarkan bahwa Dona telah membeli motor baru, namun dia tak tahu asal-usul uang yang digunakan untuk membayarnya.

Minta Dona segera pulang

Rientice pun mengimbau agar Dona serta keluarganya kembali ke rumah untuk memberi penjelasan soal kasus yang kini ramai dibicarakan publik tersebut.

Pasalnya, dia menjadi khawatir setelah banyak netizen yang menganggap gadis dari desa tersebut memiliki tabiat yang sama dengan Dona.

Meski begitu, dia membantah isu yang menyebut bahwa Dona telah empat kali gagal menikah.

"Setahu saya baru sekali ini. Tidak benar isu yang menyebutkan (Dona) sudah empat kali gagal nikah," pungkasnya, dikutip dari TribunSumsel.com, Selasa (27/12/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Regional
Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Regional
Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Regional
Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Regional
Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Regional
Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Regional
9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

Regional
Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Regional
Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Regional
Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Regional
Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Regional
KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

Regional
Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Regional
Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Regional
Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com