Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Batalkan Pernikahan karena Ibunya Dibentak Calon Istri gara-gara Kurang Uang Rp 700.000

Kompas.com - 25/12/2022, 09:34 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Seorang pria bernama Anjas di Palembang, Sumatera Selatan, membatalkan pernikahan pada H-1 karena ibunya dibentak calon istri gara-gara kurang uang keperluan menikah sebesar Rp 700.000.

Dilansir dari Tribun Sumsel, Anjas mengaku seharusnya digelar pada 18 Desember 2022. Namun pada 17 Desember ia membatalkannya. Hal itu karena pihak calon mempelai wanita meminta tambahan kekurangan biaya menikah sebesar Rp 700.000.

Sebelumnya, keluarga calon mempelai perempuan meminta uang tambahan Rp 7 juta untuk keperluan perlengkapan resepsi, seperti tenda dan lainnya. Lalu pihak Anjas menyanggupi permintaan tersebut.

Baca juga: Pernikahan Dini Siswa SMP di Bulukumba Sulsel, Mempelai Pria Usia 12 Tahun

Namun ketika berkunjung ke rumah calon mempelai wanita di Baturaja, Sumatera Selatan, Anjas dan keluarga terkejut melihat kondisi persiapan pernikahan jelang H-1.

Sebab, di sana hanya didirikan tenda terpal tanpa ada dekorasi untuk pernikahan. Padahal sebelumnya, kata Anjas, pihak keluarga calon mempelai wanita mengaku bahwa uang tambahan tersebut akan dipakai untuk kebutuhan tenda dan lain-lain.

"Itu uang tambahan untuk orangtua dia katanya. Nggak tahu mungkin kalau untuk tenda, daktaunyo dak katek (tidak ada) tenda," kata Anjas dikutip dari Tribunsumsel.com, Jumat (23/12/2022).

Bahkan, kata Anjas, tenda yang dipasang di rumah calon mempelai wanita itu mirip untuk upacara kematian. Tidak ada tenda putih biru dan ukuranya kecil.

"Persiapannya kayak orang kematian malahan, tenda terpal bae, biasanya kan ada tenda putih biru, ini dak katek, cuma sepetak satu terpal," kata Anjas.

Ketika ditanyakan, Anjas mengaku pihak keluarga calon istrinya itu malah memaki-maki dan menunjuk ibu Anjas. Kemarahan itu dipicu karena keluarga Anjas tidak memberi kekurangan uang Rp 700.000 dari uang tambahan yang disepakati sebesar Rp 7 juta.

Karena tidak terima sang ibu dimaki, Anjas pun membatalkan pernikahan sehari sebelum acara itu digelar.

"Aku marah lah (ibu ditunjuk-tunjuk) itu wong tuo aku," kata Anjas.

Menurut Anjas, tidak ada rasa sedih dan penyesalan dari wajah calon istrinya itu ketika pernikahan dibatalkan.

"Katek tejingok (nggak terlihat penyesalan) dari wajahnya, malah kadesnyo, aku ngomong dio ngebentak orang tua aku, dio ngomong ado emang aku ngebentak, dak katek raso penyesalan dio ngomong cakitu,"

Anjas mengaku sudah mengenal perempuan yang akan dinikahinya itu sejak setahun lalu. Selama ini, ia menjalin hubungan dari jarak jauh alias long distance relationship (LDR).

Untuk mengobati rasa rindu, Anjas dan kekasihnya itu berkomunikasi melalui telepon.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com