SAR Mataram Hentikan Pencarian WN Perancis yang Tenggelam di Perairan Gili Trawangan

LOMBOK UTARA, KOMPAS.com - Kantor SAR Mataram menghentikan pencarian warga negara (WN) Perancis bernama Lidye Annie Mauricette (50), yang diduga tenggelam saat berenang dari Gili Trawangan ke Gili Meno, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Plt Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram Muhdar mengatakan, operasi SAR dihentikan pada hari ketujuh sesuai operasional prosedur.

Baca juga: Angin Kencang Landa Lombok Utara, Seorang Pengendara Motor Tertimpa Pohon Tumbang

“kami hentikan pencarian hari ini pukul 18.00 Wita dengan hasil nihil,” kata Muhdar dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/12/2022).

Muhdar menambahkan, tim SAR gabungan telah berupaya maksimal melakukan pencarian, baik di perairan atau darat.

"Radius pencarian di laut mencapai puluhan nautical mile (NM) dari lokasi perkiraan korban tenggelam dengan menggunakan alat utama berupa sea rider dan speed boat," kata Muhdar.

Sementara untuk pencarian di darat, SAR melakukan penyisiran di sepanjang Pantai Sire dan Impos. Penyebaran informasi ke nelayan-nelayan dan warga setempat juga telah dilakukan.

Cuaca yang kurang bersahabat menjadi kendala yang dihadapi tim SAR dalam menemukan korban.

“Terutama pencarian di air, kendalanya hujan lebat disertai angin kencang, arus yang kuat, dan gelombang tinggi,” ungkap Muhdar.

Muhdar menambahkan, tim melakukan pencarian di Perairan Gili Trawangan dan Gili Meno, Lombok Utara. Tepatnya di koordinat  8°21'1.18"S-116° 2'45.71"T Radial 309.85°.

Baca juga: WN Perancis yang Hilang Saat Berenang Antarpulau di Lombok Tak Didampingi Pemandu Wisata

Adapun unsur yang terlibat antara lain dari tim rescue Pos Siaga SAR Bangsal, Pos AL Gili Indah, Polair Polda NTB dan Polres Lombok Utara, Polsek Pemenang, BKKPN, Barasiaga, Pokmaswas, Diver Gili Trawangan, Share Love, Diver 3 Gili, Potensi Basarnas Lombok Utara, dan masyarakat setempat.

Sebelumnya, korban dikabarkan hilang saat mencoba berenang antarpulau di Lombok Utara, Minggu (18/12/2022). Korban tak didampingi pelaku wisata setempat.