Untuk penyerahan uang setoran juga dilakukan dengan waktu dan lokasi yang selalu berubah-ubah di setiap transaksi.
“Setornya selalu tunai, dan biasa lokasi dan waktu berubah sesuai dengan komunikasi oleh pengutip,” terang I.
Saat dikonfirmasi, Kompas.com mendapatkan tanggapan beragam. Mulai dari keberadaan rute Pelabuhan Internasional Batam Center-Tanjung Pengelih yang disebut tidak diketahui, hingga bantahan petugas mendapat bagian dari setoran keberangkatan TKI ilegal.
“Kami malah baru tahu ada rute Tanjung Pengelih dari Batam Center. Ada petugas kita yang periksa orang berangkat kesana ya, ada cap paspor dari petugas juga?," ungkap Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Keimigrasian, Tessa Harumdila, Senin (19/12/2022).
Tessa melanjutkan bahwa petugas di lapangan juga tidak memberikan cap khusus bagi calon penumpang kapal, saat disebut tujuan Tanjung Pengelih saat ini menjadi tujuan favorit bagi para TKI ilegal.
Tessa bahkan sempat merasa heran, mengenai keberadaan kapal penyeberangan Internasional yang menjadi akses bagi para PMI dari Indonesia menuju Malaysia.
“Kalau misalnya Pengelih atau tidak, petugas taunya Pasir Gudang dan Stulang laut. Pengelih ini kurang paham. Kalau saya pastikan nggak ada. Yang cap untuk pengalih nggak ada. Itu umum konter semua tujuan Malaysia,” tegas Tessa.
Walau demikian, pihak Imigrasi Batam mengaku sempat mendengar mengenai adanya dugaan penerimaan uang oleh oknum petugas di kawasan Pelabuhan. Informasi ini akan didalami lebih lanjut.
“Indikasi terkait selipan uang di paspor kita ada dengar tuh. Itu yang kami dengar maka kami cek,” sebut Tessa.
Berbeda dengan Imigrasi, Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kepri, Kombes Amingga M Primastito membenarkan adanya dugaan jalur khusus yang digunakan TKI ilegal melalui pelabuhan resmi.
Bahkan diduga jalur khusus ini juga telah ada sejak lama, jauh sebelum ia ditugaskan ke Kepulauan Riau.
Amingga sendiri bahkan menyebut saat ini ia sendiri selalu gagal sangat ingin membuktikan bahwa jalur Pengelih menjadi favorit bagi para TKI yang tidak dilengkapi dokumen untuk bekerja di luar negeri.
“Pengelih itu dari informasi yang saya terima memang sudah lama. Jauh sebelum saya ditugaskan kemari. Saya ingin sekali membuktikan dan berangkat kesana tapi selalu gagal,” jelas Amingga, Selasa (20/12/2020).
Sebagai lembaga yang menaungi para pahlawan devisa RI, Amingga juga mengakui mengetahui jalur Pengelih dari beberapa calon penumpang diduga TKI yang ditemui di kawasan Pelabuhan Internasional Batam Center sebelum melakukan perjalanan.
Namun pihaknya juga mengakui kelemahan BP3MI yang tidak bisa melakukan pencegahan, dikarenakan alasan dari para calon penumpang yang dicurigai sebagai TKI.
“Mereka sekarang semakin pandai. Secara kasat mata kita bisa mengetahui mereka TKI atau bukan. Namun saat kita tanya mereka selalu beralasan ingin berlibur menemui keluarga di sana. Hal itu didukung dengan nomor kontak diduga keluarga yang diberikan oleh para calon PMI saat akan berangkat melalui Pelabuhan Batam Center,” beber Amingga.
Walau begitu, Amingga memberikan isyarat bahwa perjalanan para TKI ilegal ini, masih dapat digagalkan apabila adanya kerja sama dengan instansi keamanan lain.
Terutama instansi keamanan yang mengetahui bahwa kapal yang dinaiki calon penumpang akan menuju Pelabuhan Tanjung Pengelih.
“Mungkin rute khusus ini akan bisa teratasi apabila ada pihak keamanan yang menghentikan dan kembali melakukan pemeriksaan identitas penumpang di kapal secara bersama-sama. Apabila dilakukan rutin mungkin itu tidak menjadi rute favorit lagi,” pugkas Amingga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.