Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tukang Ojek di Prabumulih Sebut Siap Dihukum Mati Usai Tusuk Rekannya hingga Tewas, Ini Pengakuannya

Kompas.com - 20/12/2022, 15:00 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - M Arif (55), tukang ojek di Prabumulih, Sumatera Selatan (Sumsel), menusuk rekan seprofesinya hingga tewas pada Minggu (18/12/2022).

Kini, pelaku telah ditangkap. Saat dihadirkan dalam konferensi pers di Markas Kepolisian Resor (Polres) Prabumulih, Arif mengaku tak menyesal telah membunuh korban, Sunaryo alias Yoyok (50).

"Aku tidak menyesal, tidak ada penyesalan sama sekali karena sudah terjadi, mau diapakan lagi," ujarnya, Senin (19/12/2022), dikutip dari Sripoku.

Ia mengaku siap dihukum berat atas perbuatannya. Arif bahkan mengatakan bahwa dirinya siap bila dihukum mati.

Menurut pelaku, ia tak menyesali tindakannya karena sangat emosi dan kesal dengan korban.

"Saya sudah sangat kesal, saya selalu diikuti dan ketika ditanya dia selalu mengajak untuk berkelahi di tempat sepi," ucapnya.

Baca juga: Rebutan Penumpang, Ojek Pangkalan Tewas Dianiaya Teman Sendiri

Arif menceritakan, aksi nekatnya itu bermula dari rebutan penumpang dengan korban. Ia menuturkan, korban tidak terima penumpang beralih ke dirinya. Usai permasalahan itu, korban selalu mengikuti Arif.

"Kami sebulan lalu pernah ribut juga tapi hanya omongan saja, saat kejadian saya antar penumpang ke Jalan Sumatera dia mengikuti saya terus seperti ingin melakukan sesuatu. Setelah saya antar penumpang dan arah pulang, dia tetap mengikuti saya," ungkapnya.

Lalu, puncaknya, karena kesal selalu ditantang oleh korban, pelaku pulang ke rumah untuk mengambil pisau. Dia kemudian mendatangi korban ke pangkalan ojek.

Korban, terangnya, masih menantang pelaku dan mengajaknya berduel di lokasi sepi. Setelah mendengar omongan korban, pelaku langsung menusuknya.

Baca juga: Detik-detik Suami di Probolinggo Tusuk Istri dan Ibu Mertuanya lalu Mencoba Bunuh Diri

 

Penangkapan pelaku

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Sumsel Kombes Pol Supriadi menjelaskan, pelaku sempat melarikan diri usai menusuk korban.

Setelah mendapatkan informasi soal keberadaan pelaku, polisi menangkapnya pada malam hari setelah kejadian. Dari penangkapan, polisi menyita barang bukti berupa pisau yang dipakai pelaku serta satu unit sepeda motor.

“Motifnya karena rebutan penumpang. Antara korban dan pelaku adalah sama-sama ojek pangkalan,” tuturnya kepada Kompas.com, Senin.

Baca juga: Mahasiswa Asal Palembang Ditemukan Tewas Terbakar, Ada Luka Tusuk di Tubuhnya

Supriadi menerangkan, penusukan terjadi di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih.

Peristiwa berawal saat korban berada di lokasi sembari menunggu penumpang. Namun, saat penumpang datang, pelaku mendadak menyerobot giliran hingga membuat korban marah.

“Kemudian korban mengikuti pelaku dari belakang,” jelasnya.

Baca juga: Pria di Karawang Tusuk Tetangga hingga Tewas gara-gara Curiga Istri Selingkuh dengan Korban

Merasa diikuti, Arif pulang ke rumah untuk mengambil pisau. Ia lalu mendatangi korban di pangkalan ojek. Lalu, terjadilah penusukan itu.

Atas perbuatannya, Arif terancam dikenakan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dengan hukuman penjara di atas 20 tahun.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor: Reni Susanti)

Sebagian artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Siap Dihukum Mati, Terungkap Alasan Senang Tukang Ojek di Prabumulih Usai Bunuh Teman Sesama Ojek

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Regional
Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Regional
Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Regional
Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Regional
352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Regional
360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

Regional
Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Regional
Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Regional
Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Regional
Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Regional
Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Regional
Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Regional
Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Regional
Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com