Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Naomi dan Dwi Andini Menjadi Penarik Kereta Kencana Kaesang-Erina

Kompas.com - 10/12/2022, 20:10 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Naomi dan Dwi Andini mendapatkan kesempatan yang sangat berharga.

Keduanya bakal menjadi bagian dari penarik kereta kencana yang akan dinaiki pasangan pengantin Kaesang Pangarep-Erika Gudono dalam acara kirab, Minggu (11/12/2022).

Ya, Naomi dan Dwi Andini tentu bukanlah manusia. Keduanya adalah kuda betina blasteran Australia berwarna cokelat.

Pada Sabtu (10/12/2022) siang, Naomi, Dwi Andini beserta empat kuda lain mengikuti geladi bersih kirab penganten dari Rumah Dinas Wali Kota Surakarta hingga Puro Mangkunegaran.

Baca juga: Candaan Kaesang Saat Ditanya soal Persiapan di Solo: Saya Besok Minum Susu

Tri Budianto (25) adalah pemilik Naomi. Ia menceritakan awal mula kuda berusia 3,5 tahun itu ikut serta menjadi salah satu kuda penarik kereta kencana Kaesang-Erina.

"Seminggu lalu ada yang menghubungi saya. Diminta ikut untuk acara mantenan Mas Kaesang. Ya begitu saja," ujar Tri, saat berbincang dengan Kompas.com, di sela geladi bersih.

Dengan hati gembira, Tri pun menerima tawaran itu.

Ia langsung rutin memandikan dan memberi makanan rumput, ditambah 'petakul' alias gilingan padi untuk Naomi hingga hari berlangsungnya acara.

Tujuannya, agar Naomi yang sehari-hari dirawat di kandangnya daerah Pandean itu tampil prima dalam menarik kereta kencana.

Baca juga: Erina Gudono Mengaku Grogi Saat Akad Nikah karena Kaesang

Kisah yang sama juga diungkapkan Yunianto (27), pemilik dari kuda bernama Dwi Andani.

Kuda berusia 6 tahun itu dipersiapkan sedemikian rupa agar siap menarik kereta kencana yang dinaiki Kaesang-Erina.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com