SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah berhasil mengatasi berbagai masalah sosial. Termasuk menurunkan angka kemiskinan 124,2 ribu jiwa dalam 6 bulan terakhir melalui dana zakat ASN.
Sebagai inisiator zakat ASN yang dinilai berhasil oleh Baznas RI, pencapaian Pemprov dan Baznas Jateng dijadikan percontohan bagi daerah lainnya.
“Baznas RI mengapresiasi Baznas Jateng karena yang menjadi role model ini, Indonesian Conference of Zakat (ICONZ) diselenggarakan di sini,” kata Wakil Gubenur Jateng Taj Yasin Maimoen usai menghadiri ICONZ di UIN Walisongo, Rabu (30/11/2022).
Baca juga: Sebanyak 665 Masjid dan 319 Mushala Dibangun dari Zakat ASN Jateng
Berkat Surat Edaran (SE) Gubernur Jateng tentang potongan langsung dari gaji ASN sebesar 2,5 persen, tahun 2021 lalu, zakat ASN terkumpul Rp 57 miliar. Sementara tahun 2022 ditargetkan mencapai Rp82 miliar.
"Saya juga mengucapkan terima kasih untuk Pak Gubernur yang menginisiasi untuk mewajibkan, mengajak ASN untuk menyadari bahwa kita semua berkewajiban membayar zakat,” imbuhnya.
Ia harap inisiasi Jateng dapat diikuti dan membawa perubahan terhadap masing-masing masalah yang dihadapi di daerah lainnya.
“Seluruh ASN beragama Islam seharusnya memang wajib mengeluarkan zakatnya. Toh ada pilihan, kalau memang dari ASN itu tidak cukup mengeluarkan (tidak mampu) ya bisa menerima zakat,” jelas Yasin.
Ke depannya, sebagaimana disampaikan Ketua Baznas RI Noor Achmad bahwa ASN beragama Islam sudah semestinya menunaikan kewajiban berzakat.
Noor mengakui potensi zakat di Indonesia sangat besar mengingat negara ini memiliki penduduk muslim terbanyak. Untuk itu, pihaknya akan memperkuat zakat di Indonesia dan tetap menjadi role model bagi negara lainnya.
“Salah satunya kami sudah membangun kampung zakat sebagai percontohan di Kampung Pondok Gede, Jakarta, beberapa waktu lalu,” beber Noor.
Ia berharap zakat ASN di daerah lainnya dapat diatur dalam perundang-undangan agar memudahkan implementasinya.
Kemudian ia juga meminta dukungan dari semua pihak, tak terkecuali perguruan tinggi. Dengan menggali potensi zakat produktif, pihaknya berencana membantu para guru yang masih belum mendapat gaji layak.
“Ini dapat membantu guru-guru di madrasah kita yang banyak mendapat gaji di bawah Rp 500.000 bahkan Rp 100.000-200.000 saja,” pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.