Pembangunan museum memakan waktu selama empat tahun mulai dari peletakkan batu pertama.
Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat diresmikan oleh Raden Nana Nuriana, Gubernur Jawa Barat, pada tanggal 23 Agustus 1995.
Bangunan museum merupakan karya arsitek Slamet Wirasonjaya dan Sunaryo, seorang seniman.
Monumen berbentuk lingkaran dengan diameter 45 meter, sebanyak 17 anak tangga, dan terdapat delapan pilar.
Angka-angka tersebut merujuk pada hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Pada bagian atas museum terdapat lima buah tugu yang melambangkan simbol dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila.
Baca juga: Museum Ranggawarsita: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka
Tinggi tugu adalah 17 meter sebagai lambang tanggal hari Kemerdekaan Indonesia.
Tugu berbentuk bambu yang merupakan simbol orang Bandung. Sejak zaman dahulu, masyarakat bandung telah berkaitan dengan bambu.
Bentuk tugu yang mirip bambu runcing ini untuk mengingatkan senjatan perang yang digunakan rakyat Indonesia zaman dahulu adalah bambu runcing.
Bambu juga digunakan masyarakat Jawa Barat untuk berbagai keperluan, seperti memutus ari-ari maupun untuk menyunat anak laki-laki.
Kemudian pada samping dinding monumen terdapat relief yang menceritakan sejarah perjuangan rakyat Jawa Barat, mulai dari masa kerajaan, pergerakan, kemerdekaan, dan mempertahankan kemerdekaan dari Balanda, Inggris, dan Jepang.
Untuk menikmati peningalan dan cerita sejarah di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, pengunjung tidak dikenakan tiket masuk.
Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat mulai buka pada pukul 08.00-16.00 WIB setiap hari Senin hingga Jumat. Pada hari Sabtu hingga Minggu, museum tutup.
Sumber:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.