LARANTUKA, KOMPAS.com - Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan perkembangan kasus HIV/AIDS di wilayah tersebut selama lebih dari satu dekade terakhir.
Koordinator Bidang Perencanaan Anggaran dan Keuangan KPA Flores Timur Yoseph Marseanus Matutina menyebutkan, hingga kini jumlah pengidap HIV/AIDS di Flores Timur mencapai 429 orang.
Baca juga: Berkas Perkara Korupsi Dana Covid-19 di Flores Timur Dilimpahkan ke PN Kupang
Dari jumlah tersebut, 86 orang dinyatakan positif HIV, sementara 343 orang mengidap AIDS.
"Dari 429 kasus ini, 152 orang dilaporkan meninggal dunia. Data ini merupakan kumulatif sejak 1997-2022," ujar Yoseph dalam keterangannya, Jumat (25/11/2022).
Yoseph menerangkan, kasus HIV/AIDS di Flores Timur paling tinggi terjadi tahun 2018, yakni 47 kasus. Lalu tahun 2023 38 kasus, 2020 35 kasus, 2016 33 kasus, 2019 dan 2012 ada 32 kasus.
Baca juga: Sulitnya Mendeteksi Paparan HIV/AIDS dari Penganut Cinta Satu Malam dan Pelaku Seks Online
"Tahun-tahun lain itu di bawah 30 kasus. Kalau untuk tahun 2022 sudah 26 kasus," bebernya.
Berdasarkan status pekerjaan, beber Yoseph, para penderita HIV/AIDS didominasi ibu rumah tangga (IRT) mencapai 129 orang, petani 69 orang, swasta 65 orang.