Dia mengaku sangat merasakan dampak dari pemotongan gaji tersebut. Bahkan, mereka terpaksa berutang untuk memenuhi kebutuhan hidup.
"Pas gaji penuh saja, kadang masih cari pinjaman untuk menutupi biaya hidup. Apalagi sekarang banyak pula yang dipotong. Kawan-kawan pada banyak yang terlilit utang," cerita R.
Direktur RSUD Madani Pekanbaru, Arnaldo Eka Putra mengakui adanya pemotongan gaji para THL
Dia bilang, hal itu akibat APBD Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru mengalami defisit.
"Anggaran kita banyak defisit. THL ini kan gajinya dari APBD, makanya kita tak tahu lagi bagaimana caranya karena yang defisit bukan hanya kita. Adik-adik THL ini bisa mengadu sama kami, lalu kami sama siapa mengadu," akui Arnaldo saat diwawancarai wartawan, Rabu.
Baca juga: Tutup Defisit Anggaran Covid-19 Rp 92 M, Gibran Potong Tunjangan PNS Solo
Dalam pada itu, dia berkata akan tetap mencari solusi untuk membayar gaji THL tersebut.
"Salah satu caranya dengan mencari anggaran lewat Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)," kata Arnaldo.
Ia menambahkan, pemotongan gaji para THL, baru kali ini terjadi.
"Sebelumnya tidak ada pemotongan. Cuma, ya sekarang anggaran memang tidak ada," sebut Arnaldo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.