Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Bantu Petani, Olahan Limbah Tebu dan Batang Pisang Antarkan SMK Kundur Jadi Juara 2 Nasional

Kompas.com - 18/11/2022, 19:43 WIB
Elhadif Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

Untuk tahun 2022, SMK Negeri Kundur kembali mengutus 4 tim, dan satu tim keluar sebagai juara dua di babak final.

Diketahui FIKSI SMK adalah perlombaan di bidang inovasi dan wirausaha yang digelar Pusat Prestasi Nasional (Pusresnas) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

FIKSI SMK dilaksanakan dalam 3 babak pertandingan. Tahap pertama berupa penjaringan seluruh proposal yang masuk dari SMK seluruh Indonesia.

Pada tahap dua sebanyak 30 tim menjalani seleksi. Kemudian dilanjutkan ke babak final yang memperlombakan 10 tim terbaik.

Untuk babak final FIKSI SMK dilaksanakan secara daring sejak 14 November 2022, dan ditutup secara resmi hingga 17 November 2022 oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim.

Dilirik Pemerintah Daerah

Hasil pencapaian dari para pelajar SMK Negeri Kundur langsung dilirik Pemerintah Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Karimun, Syukrianto Jaya Putra merasa inovasi yang dibuat oleh siswa-siswi SMK Negeri Kundur dapat membantu petani.

Sukri mengatakan, aplikasi KuTani yang masuk ke babak final FIKSI SMK tahun 2022 bisa meningkatkan perekonomian pertanian di Karimun.

"Saya sangat tertarik dengan KuTani. Di aplikasi itu petani bisa memasarkan hasil pertanian mereka dengan mudah," ungkap Sukri.

Hal yang sama juga diungkapkan Sukri terhadap pupuk kompos KOMPLIT yang keluar sebagai juara dua FIKSI SMK tahun 2022.

Menurutnya KOMPLIT bisa menjadi alternatif pengganti pupuk nonsubsidi yang saat ini sangat mahal.

"Bisa jadi solusi masalah pupuk mahal sekarang. Dulu harga pupuk nonsubsidi Rp 450.000, dan sekarang hampir satu juta perkarung," kata Sukri.

Untuk limbah pohon pisang dan limbah tebu yang menjadi bahan pembuatan KOMPLIT juga sangat mudah didapatkan di Kabupaten Karimun.

Namun disebutkan Sukri, KOMPLIT sebelumnya harus mendapatkan uji laboratorium untuk standar pemasaran.

"Pupuk itu ada standarnya, ada SNI-nya. Itu nanti kita bicarakan dengan pihak sekolah," sebut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com