KOMPAS.com - Sulastri Irwan, seorang anak petani asal Kepulauan Sula, Maluku Utara yang gagal menjadi polisi wanita (Polwan) mendapat sejumlah teror di media sosial.
Sebelumnya, Sulastri telah dinyatakan lolos setelah mengikuti seleksi Diktuk Bintara Polri Gelombang II 2022 di Polda Maluku Utara.
Namun, tiba-tiba nama Sulastri diduga digugurkan dengan alasan tidak memenuhi syarat karena melewati batas umur.
Kemudian, posisinya di peringkat ketiga diganti dengan keponakan seorang perwira polisi berpangkat AKBP.
Padahal, Sulastri sempat mengikuti apel selama 1 bulan untuk seluruh perwakilan Polres di SDM Polda Maluku Utara.
Belakangan, Sulastri justru mendapatkan ancaman lantaran menyuarakan kejelasan nasibnya tersebut melalui video di media sosial.
Penasehat hukum, M. Bahtiar Husni membenarkan kabar Sulastri tengah diteror dengan akun-akun palsu terkait adanya kasus tersebut.
“Memang ada beberapa akun-akun palsu mengancam atas tindakan yang disampaikan klien saya,” kata dia dikutip dari TribunTernate.com.
Bahtiar menyebut, salah satu ucapan kepada klienya yakni "Hati-hati dengan kamu punya argumen yang dikatakan dalam video yang sudah beredar viral. Bisa laporkan pasal pencemaran nama baik. Yang tadinya ingin lulus pada akhirnya gagal lagi."
Selain itu, sempat disebutkan kalimat bernada ancaman "Tinggal menunggu waktu saja maka situasi akan terbalik.”
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.