Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mbah Sadiman, Peraih Kalpataru Asal Wonogiri (3): Lereng Lawu yang Dulu Gundul Kini Hijau dan Berlimpah Air

Kompas.com - 04/11/2022, 12:54 WIB
Muhlis Al Alawi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com - Keseharian Mbah Sadiman, sebagai pahlawan penghijuan sangatlah sederhana. Tinggal di rumah sederhana dengan dua kamar, satu dapur dan satu kamar mandi.

Meski tinggal di rumah sederhana, sederet penghargaan sudah dirah Mbah Sadiman. Selain Kalpataru dari Presiden RI, Mbah Sadiman juga mendapatkan penghargaan dari level lokal hingga nasional.

Bahkan Mbah Sadiman pernah mendapatkan penghargaan sebagai tokoh penggerak penghijauan di Wonogiri dan menjadi bintang tamu di acara Kick Andy pada April 2016.

Baca juga: Cerita Inspiratif Mbah Sadiman, Peraih Kalpataru Asal Wonogiri (1): Tanam Ribuan Pohon Rumah Makhluk Halus demi Hijaukan Lereng Gunung Lawu

Mbah Sadiman pun mendapatkan penghargaan Kick Andy Heroes Award 2016 setelah menyingkirkan 16 nominasi lainnya.

Saat itu ia mendapatkan penghargaan lantaran menanam pohon beringin sendirian seluas 100 hektar. Saat ini puluhan penghargaan berderetan disimpan rapi di etalase rumah Mbah Sadiman.

Usai bangun dan Shalat Subuh, kakek dua cucu ini terlebih dahulu melihat kondisi sawah yang ditanami pohon cabai. Maklum pagi itu, Mbah Sadiman berencana memanen tanaman cabai untuk dijual ke pasar tradisional terdekat.

“Dari hasil jualan cabai ini saya gunakan untuk menghidupi keluarga. Karena hidup saya ini sebagai petani,” ujar Mbah Sadiman

Tak hanya menjual cabai, di pekarangannya, Mbah Sadiman menyediakan banyak bibit pohon beringin dan aneka tanaman hias lainnya sebagai tambahan penghasilan. Kakek dua cucu ini sengaja menyediakan banyak bibit pohon lantaran banyak warga yang mencarinya untuk ditanam dalam program penghijauan.

Satu bibit pohon beringan dijualnnya mulai Rp 10.000 hingga Rp 25.000 per pohonnya. Tergantung besar kecil bibit pohon beringan yang diinginkan warga.

Baca juga: Cerita Inspiratif Mbah Sadiman, Peraih Kalpataru Asal Wonogiri (2): Hijaukan Lereng Lawu dari Hasil Panen

Kendati demikian, hasil penjualan bibit pohon beringin tidaklah setiap hari laku. “Ya kalau ada komunitas yang datang biasanya mereka beli kemudian ditanam di wilayahnya masing-masing,” jelas Mbah Sadiman.

Pagi itu, Minggu (23/10/2022), usai berjualan cabai di pasar, Mbah Sadiman kembali ke rumah mengambil cangkul dan sabit lalu berangkat menuju lereng selatan Gunung Lawu.

Mengenakan baju batik dipadu celana pendek dan sandal jepit, Mbah Sadiman berjalan kaki dari rumah menuju bukit Gendol dan Amphayangan yang menjadi bagian lereng selatan Gunung Lawu dengan jarak tempuh kurang lebih dua kilometer.

Setibanya di Bukit Gendol, nampak ribuan tanaman pohon beringin yang ditanam Mbah Sadiman sudah tumbuh kokoh mengelilingi lereng selatan Gunung Lawu.

Mata air pun mengalir berbagai tempat hingga membasahi beberapa ruas jalan. Pipa-pipa pvc mengular panjang menyedot air yang ditampung dalam satu mata air.

Baca juga: Misi Sadiman Hijaukan Bukit Tandus

TANAM—Mbah Sadiman menanam bibit pohon beringin di lereng hutan Gunung Lawu di Desa Geneng, Kecamatan Bulukerto, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.KOMPAS.COM/MUHLIS AL ALAWI TANAM—Mbah Sadiman menanam bibit pohon beringin di lereng hutan Gunung Lawu di Desa Geneng, Kecamatan Bulukerto, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Sejak air melimpah ruah di lereng selatan Gunun Lawu, warga tak susah lagi mengantre menimba dengan ember dan jeriken. Cukup memasang pipa-pipa pvc dengan panjang mencapai ratusan meter hingga masuk ke masing-masing rumah warga yang berada di bawah lereng selatan Gunung Lawu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com