SEMARANG, KOMPAS.com - Theresia Alfita Saraswati beserta dua adiknya dan ibunya mendatangi Gereja Santo Iganius Loyola Banjardowo Genuk, Kota Semarang.
Kedatangan mereka disambut hangat oleh Pastor Keuskupan Agung Semarang, Romo Aloysius Budi Purnomo.
Saraswati bersama keluarganya ke Gereja Santo Iganius Loyola Banjardowo Genuk untuk mendoakan arwah ayahnya, Iwan Boedi Prasetijo.
Baca juga: Kata Kriminolog soal Pembunuhan Iwan Boedi, Sempat Disebut Hendak Naik Jabatan
Iwan Boedi merupakan saksi kasus korupsi yang dibunuh di Kawasan Pantai Marina Kota Semarang.
Keluarga Iwan Boedi langsung diajak Romo Budi masuk ke gereja untuk melakukan doa arwah. Mereka seketika menunduk dan khusyuk saat Romo Budi memanjatkan doa.
Sepintas, terdengar doa Romo Budi agar kepolisian segera mengusut tuntas pembunuh Iwan Budi di pantai Marina Semarang.
"Agar kasus yang dialami oleh Bapak Paulus Iwan Budi agar cepat diselesaikan," kata Romo Budi saat berdoa bersama keluarga Iwan Boedi, Kamis (3/11/2022).
Setelah mendoakan arwah Iwan Boedi, Romo Budi menjelaskan, kasus pembunuhan yang dialami Iwan Boedi perlu adanya pengawalan dari berbagai pihak.
"Kita perlu bersinergi dan pengawalan dari berbagai elemen masyarakat," jelasnya kepada awak media.
Baca juga: Saksi Dukun Diperiksa dalam Kasus Pembunuhan Iwan Boedi, ASN Bapenda Semarang, Ini Alasan Polisi
Sebagai seorang Pastor Umat Katholik, dia menegaskan akan terus mendampingi keluarga kasus pembunuhan Iwan Boedi agar segera terungkap.
"Mengusut tuntas dan mendorong pihak-pihak yang terkait untuk secara profesional menyelesaikan kasus kemanusian ini seadil-adilnya," pesannya.
Romo Budi siap mendukung keluarga secara moril dan moral terhadap keluarga Iwan Boedi.
Dia mengaku yang mempertemukan keluarga Iwan Boedi dengan pengacara yang saat ini mendampingi keluarga Iwan Boedi.
"Saya selalu menyediakan waktu dan kasih Kristiani," paparnya.
Di lokasi yang sama, Saraswati mengatakan, surat yang ditunjukkan untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan segera dikirim ke Istana Negara.
"Akan kita kirim hari ini tanggal 3," kata anak pertama korban yang akrab dipanggil Saras kepada awak media.
Dia menjelaskan, surat yang dikirimkan kepada Jokowi itu berisi tentang permohonan keadilan dan atensi presiden terhadap kasus yang menewaskan Iwan Boedi.
"Selain itu ada juga beberapa petinggi negara lain yang dikirim agar kasus ini segera dituntaskan," paparnya.
Dia berharap, dengan berkirim surat kepada Presiden dan pejabat tinggi negara kasus Iwan Boedi bisa ditangani dengan serius tanpa adanya intervensi pihak manapun.
"Kita berharap kasus ini bisa dituntaskan tanpa adanya intervensi," imbuhnya.
Selain kepada presiden dan petinggi negara, Saras juga berkirim surat kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) beserta Wali Kota Semarang.
"Untuk Panglima TNI ada surat sendiri," ujarnya.
Selain harapan agar kasus tersebut mendapat atensi dari presiden dan pejabat tinggi negara, Saras juga menuliskan kronologis kejadian pembunuhan Iwan Boedi di surat tersebut.
"Ini juga ada kronologi kasus pembunuhan yang kita tulis di surat," paparnya.
Saras juga menuliskan tentang sosok Iwan Boedi sebagai orang tua yang bertanggungjawab, bijaksana dan penyayang kepada keluarga.
"Kepergian almarhum di tangan manusia penuh keserakahan yang tidak bisa menggunakan akal budi dan hati nuraninya menjadi pukulan keluarga," kata Saras membacakan salah satu isi surat tersebut.
Seperti diketahui, Iwan Boedi merupakan ASN Bapenda Kota Semarang yang tewas dibunuh di Kawasan Pantai Marina, Kota Semarang.
Korban sempat akan datang menajdi saksi kasus korupsi hibah tanah di Kota Semarang sebelum dinyatakan hilang dan dibunuh dengan cara mutilasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.