KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau adanya bibit siklon tropis 93S di Samudera Hindia, sebelah barat daya Sumatera, tepatnya di sekitar koordinat 8,9 LS dan 94,0 BT.
Kecepatan angin maksimum bibit siklon tropis 93S ini berkisar antara 20-25 knot yang berada di kuadran selatan sistem dan tekanan udara minimun 1004 mb.
Dikutip dari keterangan resmi BMKG, pantauan citra satelit cuaca Himawari-8
kanal Enhanced IR selama 12 jam terakhir, menunjukkan adanya aktivitas konvektif yang
persisten terutama di sebelah barat daya sistem ini.
Baca juga: Aceh Terdampak Siklon Noru, Ganggu Penerbangan dan Sebabkan Gelombang Tinggi
"Data angin perlapisan menunjukkan adanya sirkulasi siklonal di lapisan bawah hingga menengah," tulis BMKG.
Kondisi lingkungan di sekitar sistem ini yaitu suhu muka laut hangat (28-29 derajat Celsius), divergensi lapisan atas moderate, serta adanya gelombang Kelvin serta Low Frequency di sekitar sistem.
"Namun konvergensi lapisan bawah relatif masih lemah, serta shear vertikal sedang sehingga kurang mendukung pertumbuhan siklon tropis 93S," sambung BMKG.
Kelembapan udara terpantau cukup basah (70-90 persen) di lapisan bawah hingga atas.
Dari predisi beberapa model NWP, sebagian besar menunjukkan adanya peluang peningkatan intensitas, meski belum mampu mencapai intensitas siklon tropis dalam 24 jam ke depan seiring pergerakan bibit 93S ke arah Barat Daya-Barat atau menjauhi Indonesia.
"Potensi bibit ini untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan dalam kategori sedang," ungkap BMKG.
Baca juga: BMKG Keluarkan Informasi Siklon Tropis Nalgae
Dampak tidak langsung dalam 24 jam ke depan Bibit 93S terhadap kondisi cuaca di
Indonesia adalah:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.