Bodewin mengaku sangat prihatin dengan angka kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak di Kota Ambon yang sangat tinggi.
Lebih-lebih para pelaku kekerasan merupakan orang-orang terdekat korban yang seharusnya melindungi korban.
“Banyak pelecehan seksual dan kekerasan terhadap anak yang dilakukan ayah kandung, dilakukan teman, dilakukan tetangga dan orang-orang yang selama ini mendampingi anak korban seperti tukang ojek yang mengantarnya ke sekolah sopir dan seterusnya,” katanya.
Baca juga: Sidak Kantor Satlantas, Kapolda Maluku Singgung Calo SIM dan Pelayanan Publik
Bodewin beranggapan potret kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak di Kota Ambon sudah sangat berbahaya.
“Jika tindakan kekerasan terhadap anak dilakukan oleh orang-orang yang mestinya menjadi pelindung mereka, maka ini sudah masuk pada situasi yang berbahaya,” ungkapnya.
Ia menambahkan masalah kekerasan terhadap anak di Ambon tidak hanya menjadi perhatian orangtua dan pihak sekolah.
Namun harus menjadi perhatian semua pihak baik pemerintah kota, tokoh masyarakat, tokoh agama dan berbagai pemangku kepentingan lainnya.
“Oleh karena itu berbagai hal yang dilakukan dalam rangka meningkatkan pemahaman dan membangun komitmen untuk melindungi anak-anak mesti juga kita lakukan terhadap orang-orang yang ada di sekitar rumah anak-anak itu sendiri,” tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.