Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul #MegaDikudeta di Media Sosial, Ganjar: Ada "Penumpang Gelap" yang Mengadu Domba PDIP

Kompas.com - 31/10/2022, 05:00 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - #MegaDikudeta sempat menjadi tren di media sosial Twitter pada Kamis (27/10/2022).

Di dalam tagar tersebut, muncul desakan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengambil alih posisi Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Selain itu, terdapat juga cibiran yang ditujukan kepada Ketum PDIP saat ini, Megawati Soekarnoputri.

Tanggapan Ganjar Pranowo

Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo menyebut, ada "penumpang gelap" yang sengaja menggulirkan isu agar Jokowi menjadi Ketum PDIP.

“Saya meminta kita semua mewaspadai adanya "penumpang gelap", agar siapa pun tidak membuat gerakan yang dapat merusak nama baik seseorang,” kata Ganjar dalam keterangannya yang diterima Kompas.com, Minggu (29/10/2022).

Baca juga: Ganjar Sebut Ada Penumpang Gelap Sengaja Pecah Belah PDI Perjuangan

Dia menjelaskan, PDIP telah memiliki sistem yang rapi untuk mengatur suksesi ketua umum, sehingga menurutnya, ngawur bila muncul isu Jokowi akan merebut tongkat kepemimpinan PDIP.

“(Ide Jokowi jadi Ketum PDIP) Itu sebuah kengawuran dan imajinasi dari seorang yang tidak mengerti aturan di PDI Perjuangan, yang tidak mengerti relasi di antara kami di dalam partai, dan sangat sembrono,” ujar Ganjar.

Ganjar mengatakan, dia dan Jokowi adalah kader yang memahami aturan serta relasi di dalam PDIP.

"Itu sangat ngawur. Pak Jokowi bukan tipe yang seperti itu,” tegasnya.

Oleh sebab itu, Ganjar mengajak para pendukung Jokowi untuk membalikkan isu tersebut agar tidak ada kader yang terpancing oleh upaya adu domba yang dilakukan "penumpang gelap" itu.

Baca juga: Ganjar Pranowo Takziah ke Istri Sesepuh PDIP Purworejo, Warga Antusias Menyapu Jalan

“Saya kira yang seperti ini mesti dicermati. Apakah ini ide pribadi atau seruan orang? Kita yang sejak awal mendukung Pak Jokowi di dalam pemerintahan tentu harus segera meng-counter orang-orang semacam ini, agar tidak ada yang terpancing situasi yang mengadu domba,” serunya.

Ganjar mengungkapkan, adanya "penumpang gelap" dan upaya adu domba telah diketahui sejak munculnya kelompok yang mengaku sebagai relawan Ganjar mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyelidiki keterlibatan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Puan Maharani, dalam kasus korupsi e-KTP.

“Mulai banyak penumpang gelap dan mendorong-dorong dengan adu domba,” jelasnya.

Ganjar juga mengimbau kepada para relawan siapa pun untuk tidak menggunakan cara kotor menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca juga: Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil Dijodohkan untuk Pilpres 2024, Gibran: Tunggu Arahan Ibu Ketum

“Saya ingin menyampaikan kepada relawan mana pun atau siapa pun, satu, agar tidak menjelek-jelekkan orang, dua, tidak mendiskreditkan orang, tiga, tidak mendiskreditkan partai-partai,” pungkasnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Semarang, Titis Anis Fauziyah | Editor: Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Regional
Konten Judi 'Online' dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Konten Judi "Online" dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Regional
Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com