Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Aris, Ubah Limbah Kayu Jadi Lukisan Bernilai Jual Tinggi, Terinspirasi Melihat Kayu Bakar di Rumahnya Dimakan Rayap

Kompas.com - 30/10/2022, 12:35 WIB
Labib Zamani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Aris atau akrab dipanggil Slumpring (45) berhasil mengubah limbah kayu menjadi nilai ekonomis bernilai jual tinggi.

Warga asal Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah ini memanfaatkan limbah kayu untuk bahan pembuatan lukisan.

Lukisan yang dia buat beranekaragam mulai dari bentuk wajah, pemandangan, hingga membuat bingkai dari bahan sisa-sisa dahan atau ranting pohon.

Aris menggeluti pekerjaan itu sejak tahun 2019. Bermula dirinya prihatin banyak limbah kayu yang berada di sekitar rumahnya yang tak bermanfaat dan banyak dimakan rayap.

Baca juga: Mengenal Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo, Simbol Persahabatan Indonesia dan UEA, Bisa Menampung 10.000 Jemaah

"Saya 2019 baru terjun dipengolahan limbah (kayu). Sebelumnya saya menganggur," kata Aris, memulai kisahnya membuat lukisan dari bahan limbah kayu dalam acara penutupan SGS 2022 di Solo, Jawa Tengah, pada Minggu (30/10/2022).

Melihat kayu bakar di sekitar rumahnya banyak dimakan rayap, Aris kemudian berpikir bagaimana bisa menghasilkan nilai ekonomis.

Aris juga memiliki latar belakang sebagai seorang pelukis.

Kayu bakar yang telah dimakan rayap itu kemudian dia padukan menjadi sebuah lukisan berupa pemandangan.

Lukisan pemandangan ini dia buat dengan memadukan antara limbah kayu, limbah gergaji dan kanvas.

Selain itu, Aris juga membuat lukisan wajah dari bahan slumpring bambu. Slumpring adalah kabun bambu atau daun bambu.

Adapun lukisan yang ikut dipamerkan Aris dalam pentupan SGS 2022 tersebut ada wajah Presiden Jokowi, putra sulung Presiden Jokowi sekaligus Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, wajah menantu Presiden Jokowi yang juga istri Gibran, Selvi Ananda dan lain-lain.

 

Aris mengungkap lukisan dari bahan limbah kayu yang dia buat masih dijual di wilayah Solo dan sekitarnya.

Karya lukisan limbah kayu itu dia jual mulai dari harga Rp 100.000 hingga puluhan juta.

"Untuk pasarnya masih diseputaran Soloraya. Karena memang 2019 saya mulai menggeluti untuk saya mulai keluar itu baru Lebaran kemarin. Jadi belum ada satu tahun," ungkap pria kelahiran Cilacap.

Aris mengungkap bahwa potensi sumber daya alam di Indonesia sangat melimpah.

Baca juga: Ketika Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Ridwan Kamil Berada di Kota Solo

 

Namun, selama ini belum sepenuhnya dimanfaatkan dengan baik.

Untuk itu, dirinya mengajak masyarakat untuk bisa memanfaatkan potensi yang ada di sekitar menjadi sesuatu yang bernilai jual tinggi.

"Kita juga melihat limbah di sekitar rumah kita banyak. Bagaimana kita mengedukasi diri kita sendiri dan juga masyarakat bahwasanya limbah-limbah yang ada di sekitaran rumah kita bisa menjadi sesuatu yang bernilai jual tinggi," kata Aris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com