Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertobatan Mawi Sang Jagal, Dulu Kecanduan Bantai 150 Harimau, Kini Jadi Malaikat Pelindung

Kompas.com - 29/10/2022, 06:00 WIB
David Oliver Purba

Editor

Dalam satu tahun itu, kata dia, lima warga desa dibunuh harimau.

Ini adalah titik awal Mawi, yang saat itu masih remaja tanggung mulai berburu harimau.

Mawi memburu harimau pertamanya bersama sahabatnya, Rahmad Sentosa Abadi, yang kini diabadikan menjadi sebuah patung di Desa Sebelat, Rejang Lebong, Bengkulu.

Harimau itu dibunuhnya dengan hantaman kayu ke kepala. Lalu, Mawi menggunakan tangan untuk melepas kulit yang menempel dengan daging.

Mawi juga menggunakan sebilah pisau untuk memisahkan tulang dari daging harimau.

Hasilnya, berupa kulit dan tulang dijual dengan harga Rp 30.000 di Pasar Rupit, Musi Rawas Utara.

Selang beberapa waktu, Mawi dan Abadi berpisah. Sejak itu, Mawi kemudian seorang diri berburu di hutan.

Dalam perjalanannya, Mawi menjadi ketagihan. Bahkan, dia mengaku pernah tinggal di dalam hutan selama satu tahun untuk berburu harimau.

Mawi tidak akan pulang ke kampung sebelum membunuh harimau.

"Saya makan daging harimau untuk bertahan di hutan saat itu," kenangnya.

Mawi mengaku tidak pernah diserang harimau dan tidak ada sedikit pun rasa takut saat menghadapi hewan itu.

Sebaliknya, dia merasa sangat bergairah dan bahagia saat bertemu harimau.

"Seperti (melihat) tumpukan uang yang bergerak," kenangnya.

Awal pertobatan

Melintasi hutan, Mawi menceritakan perjalanan awal pertobatannya.

Saat itu, Mawi bertemu seorang pria yang ingin membeli harimau. Dia adalah Iswadi dari Lingkar Inisiatif.

"Awalnya dia ikut ke hutan, pura-pura beli, suruh berburu. Kemudian dia minta saya berhenti dan dibawa berhenti. Saya dikasih alternatif kegiatan dan dibawa patroli," katanya.

Butuh dua tahun bagi Mawi untuk menanggalkan semua alat perburuannya, mulai dari senapan hingga jerat sling baja.

Salah satu alasan terberatnya meninggalkan dunia perburuan adalah kehilangan mata pencaharian.

Berhenti berburu, Mawi mengaku kini tidak memiliki pendapatan.

Kemampuan satu-satunya yang dimiliki Mawi hanyalah tentang harimau. Mulai dari teknik dan pola pikir para pemburu, medan di dalam hutan, hingga tingkah laku harimau.

Mawi pun berharap agar pilihan hidup yang telah dia ambil dapat dipikirkan dan dipertimbangkan secara utuh oleh negara.

"Kalau minta (ke negara) saya tidak berani, tapi kami minta tolong diperhatikan," ujar dia.

"Saya takut pemburu lain yang telah bertobat akan kembali lagi berburu. Percuma saya bertobat kalau yang lain kembali berburu. Harimau akan punah," katanya.

Jalan tobat pemburu dan pengepul 

Sebagai sosok yang dituakan, Mawi memiliki peran penting dalam pertobatan sekitar 20 pemburu harimau lain.

Para mantan pemburu itu mendeklarasikan komitmen mereka di acara Seminar Nasional Perlindungan Harimau Sumatra dengan Pendekatan Norma dan Agama yang dilaksanakan di Bengkulu, Rabu (20/7/20220).

Dalam momen itu, para mantan jagal itu menyerahkan senapan dan sling baja alat berburu mereka.

Salah satu di antara mereka adalah Mus Mulyadi, yang telah membunuh harimau dari tahun 2006 hingga 2021.

Mulyadi tinggal di pinggir Kota Sarolangun. Rumahnya berdinding kayu, beratap seng, dan beralas semen. Dia juga memelihara ayam di samping rumahnya.

Di usia yang baru menginjak 39 tahun, Mulyadi telah menghabisi sekitar 20 ekor harimau.

"Pertama dijual Rp 15 juta, terakhir Rp 35 juta dan pembelinya tidak kenal datang ke rumah," katanya.

Usai bertobat, Mulyadi tidak memiliki pekerjaan tetap. Sesekali ia menjadi pengemudi ojek dengan pendapatan Rp 20.000 sehari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com