Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Duga Harimau Jawa Muncul Kembali dan Mangsa Ternak, Aktivis Lingkungan: Belum Terbukti

Kompas.com - 28/10/2022, 23:05 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Harimau Jawa (panthera tigris sondaica) yang dinyatakan punah tahun 1980 diduga muncul kembali dan menjadi perbincangan masyarakat di sekitar hutan Pegunungan Muria, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Dugaan ini lantara sudah empat ekor kambing ternak milik warga diduga dimangsa hewan buas, yang ciri-cirinya mirip dengan Harimau Jawa.

Meski demikian, Ketua Perkumpulan Masyarakat Pelindung Hutan (PMPH) Pegunungan Muria, Pranyoto Shofil Fu'ad mengatakan, hingga saat ini belum ada kuat atas keberadaan Harimau Jawa.

Kalau dugaan Harimau Jawa itu, memang sudah lama ada kesaksian warga di kawasan hutan Pegunungan Muria. Ciri-ciri fisik yang disampaikan memang serupa Harimau Jawa, hanya belum terbukti dari kamera trap. Sejauh ini cuma macan tutul," jelas Pranyoto.

Berdasarkan gagasan berbagai pihak, termasuk Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jateng, pihaknya sudah memasang 40 kamera trap di kawasan hutan Pegunungan Muria.

Baca juga: Kronologi Warga di Sukabumi Bertemu Hewan Diduga Harimau Jawa

Namun dari data rekaman sementara, kawasan hutan di Pegunungan Muria masih menjadi habitat individu macan tutul Jawa (panthera pardus melas).

Sementara itu, Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) merilis belasan ekor macan tutul terdokumentasi oleh kamera trap yang terpasang di sejumlah titik dalam area studi seluas 53,32 kilometer persegi.

Aktivitas pergerakan spesies salah satu "kucing besar" yang terancam punah di Indonesia itu terekam kamera jebakan yang sengaja dipajang untuk memonitoring satwa liar.

"Kenapa macan tutul turun gunung ? Biasanya faktor punya anak, melindungi anaknya dari pemangsa. Jadi karakternya menjauh kawasan teritori, mendekati permukiman mencari makan untuk ngloloh anaknya," terang Pranyoto.

Sebelumnya diberitakan, perangkat Desa Tempur Junaidi menyampaikan pada Oktober ini, tercatat sudah ada empat ekor kambing ternak milik warga Dukuh Kemiren dimangsa hewan buas yang diyakini sebagai Harimau Jawa atau dikenal "Si Loreng".

Baca juga: Soal Dugaan Munculnya Kembali Harimau Jawa di Pegunungan Muria, Ini Penjelasan Aktivis Lingkungan

Beberapa orang pemilik ternak yang sempat menyaksikan bersikukuh kambing miliknya itu telah menjadi santapan Harimau Jawa.

Terakhir pada Selasa (25/10/2022) malam, hewan karnivora itu hanya bisa melukai seekor kambing karena tepergok Sukijan (58) pemiliknya.

"Tiga kambing mati tak utuh. Satu ekor kambing selamat dan langsung disembelih pemiliknya," kata Junaidi saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Jumat (27/10/2022).

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Grobogan, Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor Dita Angga Rusiana, Michael Hangga Wismabrata)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com