Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lintah Hidup Diekspor Rp 9.900 per Ekor, Apa Manfaat Lintah?

Kompas.com - 26/10/2022, 15:13 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

KOMPAS.com - Satu ekor lintah hidup dari Indonesia dijual ke negara lain dengan harga 3 ringgit atau sekitar Rp 9.900 per ekor.

Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) asal Kota Bengkulu baru saja mengekspor 7.000 ekor lintah hidup ini ke tiga negara, yakni Malaysia, Filipina, dan Singapura.

Pejabat Fungsional Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BPKIPM) Bengkulu Jones mengatakan, jumlah lintah hidup yang diekspor ke negara lain menandakan bahwa komoditas lintah hidup dibutuhkan pasar global.

Dia mengatakan, lintah hidup merupakan komoditas yang banyak dicari di negara ASEAN karena dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengobatan alternatif untuk mengatasi hipertensi, diabetes, mempercepat penyembuhan luka, serta menjaga kesehatan kulit.

Baca juga: Dijual Rp 9.900 Per Ekor, UMKM Bengkulu Ekspor 7.000 Lintah ke 3 Negara

Apa manfaat lintah hidup?

Dikutip dari laman Kemenkes, lintah yang memiliki nama ilmiah Hirudinea merupakan kelompok hewan dalam keluarga cacing beruas (Annelida) yang berbadan pipih serta memiliki alat pengisap darah di ujung kepala dan ujung ekornya.

Kebanyakan lintah hidup di air tawar dan sebagian kecil hidup di darat atau di laut.

Spesies yang paling umum dikenal di antaranya adalah lintah medis (Hirudo medicinalis) yang bersifat hematofagus (pemakan darah).

Spesies ini melekatkan pengisapnya di tubuh inang, lalu mengeluarkan senyawa peptida bernama hirudin untuk mencegah penggumpalan darah sebelum mengisapnya.

Spesies ini memiliki rahang untuk menembus kulit inangnya, sedangkan sebagian spesies lain memiliki probosis (semacam belalai) yang dapat dijulurkan dan menusuk kulit seperti tombak.

Sebagian kecil spesies lintah tidak mengisap darah tetapi memangsa hewan-hewan avertebrata kecil.

Hingga abad ke-19, lintah umum digunakan untuk mengisap darah pasien. Dalam ilmu pengobatan di berbagai budaya sejak zaman kuno, lintah dianggap dapat menyembuhkan penyakit-penyakit tertentu.

Dikutip dari Healthline, sejak zaman Mesir kuno, lintah digunakan untuk mengobati kelainan sistem saraf, masalah gigi, penyakit kulit, dan infeksi.

 

Lintah adalah hewan yang dapat mengisap darah.Shutterstock Lintah adalah hewan yang dapat mengisap darah.

Dalam bidang kedokteran modern, penggunaan lintah dibatasi untuk mengobati beberapa penyakit sendi seperti epikondilitis dan osteoartritis, varikosa, dan untuk pemulihan setelah bedah mikro.

Hirudin yang dihasilkan lintah digunakan sebagai obat antikoagulan untuk menyembuhkan beberapa kelainan terkait penggumpalan darah.

Dalam dunia medis modern, lintah juga digunakan dalam operasi plastik dan bedah mikro lainnya.

Ini karena lintah mengeluarkan peptida dan protein yang berfungsi untuk mencegah pembekuan darah. Ini membuat darah mengalir ke luka untuk membantu mereka sembuh.

Saat ini, terapi lintah masih dilakukan karena dinilai murah untuk mencegah komplikasi.

Terapi lintah dalam dunia medis

Lintah hidup menempel pada area target dan mengambil darah. Lintah melepaskan protein dan peptida yang mengencerkan darah dan mencegah pembekuan.

Ini meningkatkan sirkulasi dan mencegah kematian jaringan. Lintah meninggalkan luka kecil berbentuk Y yang biasanya sembuh tanpa meninggalkan bekas.

Baca juga: Pertolongan Pertama Saat Digigit Lintah

Lintah efektif untuk meningkatkan sirkulasi darah dan memecah gumpalan darah. Tak heran, lintah juga digunakan untuk mengobati gangguan peredaran darah dan penyakit kardiovaskular.

Bahan kimia yang berasal dari air liur lintah telah dibuat menjadi obat-obatan farmasi yang dapat mengobati:

  • hipertensi
  • varises
  • wasir
  • masalah kulit
  • radang sendi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com