Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDAI NTB Sebut 3 Anak Meninggal karena Gagal Ginjal Tak Konsumsi Obat Sirup yang Tercemar EG Melebihi Batas Aman

Kompas.com - 25/10/2022, 15:02 WIB
Fitri Rachmawati,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com- Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Nusa Tenggara Barat (NTB) menjelaskan, tiga anak yang meninggal karena gagal ginjal akut tidak mengonsumsi obat sirup dengan cemaran Etilon Glikol (EG) yang melebihi ambang batas aman.

Kesimpulan itu didapat setelah Dinas Kesehatan NTB, pihak rumah sakit, BPOM NTB, dan IDAI NTB melakukan rapat koordinasi.

"Kita sudah melakukan pengecekan dan memastikan bahwa 3 anak yang dilaporkan meninggal karena ginjal akut bukan meminum obat sirup yang masuk dalam daftar obat yang dilarang karena mengandung etilen glikol," kata Ketua IDAI NTB Nurhandini Eka Dewi, Selasa (24/10/2022).

Baca juga: Kronologi 2 Anak di Bima Meninggal akibat Gagal Ginjal Akut Misterius, Keduanya Sempat Minum Obat Sirup

Eka menjelaskan, berdasarkan data dari bulan Agustus hingga Oktober 2022, ada tiga anak di NTB yang meninggal karena gagal ginjal akut.

Tiga anak itu yakni PNH, bayi perempuan berusia 11 bulan asal Kabupaten Bima, SA, balita laki-laki berusia 2 tahun asal Lombok Utara, dan pasien BA, berusia 6 tahun asal Labuapi Lombok Barat.

"Ketiganya sempat dirujuk ke RSUD Provinsi NTB dan RSUD Sanglah, namun kemudian dilaporkan  meninggal," kata Eka.

Baca juga: 4 Anak Alami Gagal Ginjal Akut di Blitar, 1 Meninggal

Eka menjelaskan, tiga pasien anak yang mengalami gagal ginjal memang sempat meminum obat sirup.

Namun obat yang diminum tidak masuk dalam obat yang mengandung cemaran etilen glikol melebihi ambang batas.

"Obat sirup yang mereka minum termasuk jenis Parasetamol yang aman, obat batuk dan semua yang mereka konsumsi masuk daftar obat yang aman, tadi malam saya sudah cek," kata Eka.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Regional
Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Regional
Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Regional
8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

Regional
Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Regional
Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Regional
Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

Regional
Jokowi: Harus Relokasi, Tak Mungkin Pembangunan di Jalur Bahaya Marapi

Jokowi: Harus Relokasi, Tak Mungkin Pembangunan di Jalur Bahaya Marapi

Regional
Sopir Mobil yang Terbakar di Banyumas Masih Misterius, Sempat Terekam Berjalan Santai Menjauhi TKP

Sopir Mobil yang Terbakar di Banyumas Masih Misterius, Sempat Terekam Berjalan Santai Menjauhi TKP

Regional
Pemkab Kediri Alokasikan Dana Hibah Rp 5 Miliar, Mas Dhito: Komitmen Tuntaskan PTSL

Pemkab Kediri Alokasikan Dana Hibah Rp 5 Miliar, Mas Dhito: Komitmen Tuntaskan PTSL

Regional
Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi Bagikan Sembako

Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi Bagikan Sembako

Regional
Masuk Musim Kemarau, 80 KK di Semarang Kekurangan Air Bersih

Masuk Musim Kemarau, 80 KK di Semarang Kekurangan Air Bersih

Regional
Bocah 14 Tahun di Bali Diperkosa 3 Pria Dewasa di Hotel, Korban Kenal Pelaku di Medsos

Bocah 14 Tahun di Bali Diperkosa 3 Pria Dewasa di Hotel, Korban Kenal Pelaku di Medsos

Regional
Viral, Unggahan Website Resmi Pemkot Posting Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Ini Penjelasan Kominfo

Viral, Unggahan Website Resmi Pemkot Posting Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Ini Penjelasan Kominfo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com