PALEMBANG, KOMPAS.com- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjuk Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Mohammad Hoesin sebagai rumah sakit khusus perawatan pasien gagal ginjal.
Sebelumnya, Kemenkes telah menunjuk 14 rumah sakit sebagai tempat khusus perawatan pasien gagal ginjal akut yang kini sedang marak diderita oleh balita.
Dokter Spesialis Anak Bagian Nefrologi RSUP Mohammad Hoesin Palembang Eka Intan mengatakan, mereka saat ini telah membentuk tim khusus untuk penanganan gagal ginjal akut yang menyerang balita.
Baca juga: Menkes Budi Gunadi Sebut 99 Anak Meninggal karena Gagal Ginjal Akut, Rumah Sakit Rujukan Mulai Penuh
Tim khusus ini nantinya difokuskan untuk mengatasi para pasien balita yang terkena penyakit gagal ginjal akut.
“Ruang khusus juga disiapkan untuk pasien. Kami sudah membentuk tim AKI (acute kidney injury) progresif atipikal sebagai upaya lebih lanjut dengan fasilitas hemodialisis,” kata Eka, Kamis (20/10/2022).
Selain melakukan perawatan tim khusus yang dibentuk tersebut, nantinya akan bekerja sama dengan Dinkes Palembang dan BPOM untuk menganisilisi seluruh pasien.
Sampel dari pasien nantinya akan diperiksa lebih lanjut untuk mencari penyebab mereka terkena gagal ginjal akut.
“Kami masih melakukan kajian terkait tupoksi tim yang dibentuk. Namun, untuk unit analisis akan menyelidiki penyebab penyakit tersebut,” ujarnya.
Baca juga: Ada 26 Kasus Anak Gagal Ginjal Akut di Aceh, 10 Meninggal Dunia
Eka menjelaskan, di RSUP Mohammad Hoesin Palembang, telah ada dua balita yang meninggal karena terkena penyakit misterius gagal ginjal akut. Mereka sebelumnya sempat menjalani perawatan.
Namun, keduanya dinyatakan meninggal karena penyakit tersebut pada Rabu (19/10/2022) kemarin.
Kasus penyakit gagal ginjal akut ini, menurut Eka, terjadi secara tiba-tiba.
Beda halnya dengan gagal ginjal biasa yang dapat dideteksi secara dini mulai dari kesulitan untuk kencing, sampai mengalami diare atau penyakit bawaan.
“Kalau sumbatan di kantung kemihnya, sehingga mengalami gagal ginjal artinya kita sudah mengetahui gejala awalnya. Namun ini disebut misterius karena pasien tidak mengalami gejala tiba-tiba terkena penyakit ginjal akut,” ujarnya.
Saat ini, Eka menyarankan bila anak dalam kondisi demam, mengalami gangguan pernapasan, gangguan pencernaan dan penurunan produksi urin dalam 12 jam, maka orang tua disarankan untuk cepat menuju ke faskes atau ke dokter untuk melakukan pemeriksaan.
“Sehingga dapat diketahui secara dini dan cepat dilakukan penanganan,”jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.