Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Malang Ikut Turun ke Jalan Doa Bersama Aremania

Kompas.com - 20/10/2022, 17:00 WIB
Nugraha Perdana,
Krisiandi

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Sekelompok massa yang mengaku sebagai fan Arema FC atau Aremania memasuki halaman Balai Kota Malang atau Kantor Wali Kota Malang pada Kamis (20/10/2022) siang.

Mereka menyuarakan usut tuntas tragedi Kanjuruhan dan menuntut untuk bertemu Wali Kota Malang Sutiaji.

Sutiaji pun menerima permintaan pengunjuk rasa. Di hadapan Aremania, Sutiaji mengapresiasi komitmen Aremania yang peduli terhadap korban tragedi Kanjuruhan.

Sutiaji juga mengapresiasi Aremania yang turun ke jalan dengan damai.

Baca juga: TGIPF Rekomendasikan Penyelidikan Suporter, Ini Kata Aremania

"Turun ke jalan dalam rangka untuk mengingatkan, Malangkucecwara, siapa yang berbuat kejahatan akan dihancurkan oleh Tuhan," kata Sutiaji.

Dia juga setuju untuk proses hukum dari tragedi Kanjuruhan harus dikawal secara bersama-sama.

"Kita harus kawal proses-proses ini, jangan sampai ada manipulasi dan lainnya. Usut tuntas menjadi komitmen bersama, ayo kita kawal terus," katanya.

Pertemuan itu diakhiri dengan melakukan doa bersama.

"Mudah-mudahan saudara kita yang dipanggil yang maha kuasa diterima disisi ALLAH SWT," kata Sutiaji.

Beberapa jam sebelumnya, ratusan orang terlihat tumpah ruah ke jalan di depan Alun-alun Tugu Malang, Kota Malang pada Kamis (20/10/2022) sekitar pukul 10.45 WIB.

Sebelumnya, mereka berkumpul dan berjalan dari Stadion Gajayana. Mereka mayoritas mengenakan pakaian hitam-hitam sebagai wujud duka atas adanya tragedi Kanjuruhan.

Baca juga: Laporan TGIPF: Ditembaki Gas Air Mata, Aremania Teriaki “Polisi Pembunuh dan Polisi Sambo”

Mereka membawa sejumlah atribut spanduk. Ada yang bertuliskan "Revolusi PSSI", "Anakku Hanya Lihat Sepakbola Ayah Ibu Kangen Nak", "#usuTuntas RIP 01.10.22" dan lainnya. Juga terdapat keranda jenazah bertuliskan "RIP Hati Nurani".

Mereka awalnya hanya diam dan membentangkan spanduk yang dibawanya.

Sekitar pukul 11.10 WIB, seorang pria tidak dikenal bagian dari massa meminta untuk semua membubarkan diri.

Kemudian, massa menyanyikan lagu Bagimu Negeri, dilanjutkan dengan yel-yel Salam Satu Jiwa dan diakhiri dengan lagu sindiran terhadap PSSI. Selanjutnya massa membubarkan diri.

Kericuhan di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 133 orang pecah selepas pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022). 

Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) menyebutkan bahwa gas air mata yang dilontarkan polisi menjadi faktor utama penyebab kematian para korban yang kebanyakan adalah Aremania.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Regional
Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Regional
Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Regional
Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Regional
Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com