Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penantian 106 Tahun Warga Ciamis Kembalikan Nama Daerahnya Jadi Galuh, Pernah Memberontak hingga Dirikan Kerajaan Pasundan

Kompas.com - 19/10/2022, 13:21 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Keinginan warga Ciamis, Jawa Barat, untuk mengembalikan nama asli daerahnya menjadi Galuh bakal segera terwujud.

Meski secara resmi Ciamis belum berganti nama menjadi Galuh, namun Bupati Ciamis H Herdiat Sunarya sudah menyosialisasikan nama baru itu ke masyarakat.

Sosialisasi tingkat kabupaten digelar di Aula Setda Ciamis pada Jumat, 14 Oktober 2022 lalu. Acara itu dihadiri para pejabat pemda hingga tokoh masyarakat Ciamis, termasuk para kabuyutan rundayan (ahli waris) Galuh.

Baca juga: Hubungan antara Kerajaan Tarumanegara dan Galuh

Bupati Herdiat menyatakan bahwa sosialisasi nama Galuh itu sebagai wujud keseriusan pemerintah untuk mengganti nama daerah Ciamis menjadi Galuh. Pergantian nama itu sesuai keinginan dan tuntutan mayoritas masyarakat Ciamis.

"Sosialisasi perubahan nama dari Ciamis kembali ke Galuh sudah dilakukan secara bertahap. Kini tinggal melihat tanggapan dar masyarakat itu sendiri," ujar Bupati Herdiat dilansir dari Tribun Jabar, Rabu (19/10/2022).

Menurut Herdiat, Ciamis dulu bernama Galuh. Namun namanya diganti menjadi Ciamis oleh Belanda sebagai bagian dari strategi penjajah untuk memecah belah rakyat.

"Pergantian nama Galuh menjadi Ciamis waktu itu, merupakan salah satu strategi belanda untuk memecah belah rakyat saat itu," kata Herdiat.

Pergantian nama Ciamis menjadi Galuh mendapat dukungan dari Dede Yusuf Macan Effendi, mantan Wakil Gubernur Jawa Barat yang kini menjadi Wakil Ketua Komisi X DPR RI.

Yusuf yang mengaku putra asli Ciamis mengingatkan masyarakat Ciamis bahwa sudah waktunya mengganti nama Kabupaten Ciamis menjadi Kabupaten Galuh.

"Saya sebagai putra asli Ciamis sangat setuju nama Ciamis kembali jadi Galuh," kata Dede, Minggu, 25 September 2022, saat pelepasan jalan sehat HUT ke-21 Partai Demokrat.

Dede mengatakan, nama Galuh melambangkan kejayaan, kebanggaan dan kewibawaan.

Ia berharap pergantian nama Ciamis menjadi Galuh itu membuat daerah tersebut lebih maju.

Dede mengaku ikut menggagas dan mewacanakan pergantian nama Ciamis kembali menjadi Galuh saat ia menjadi Wakil Guernur Jawa Barat.

"Sekarang sudah saatnya nama Kabupaten Ciamis kembali jadi Kabupaten Galuh. Tinggal apa lagi. Bupatinya sepakat, Dewannya juga sudah setuju," kata Dede.

Dukungan pergantian nama Ciamis menjadi Galuh juga ditunjukkan oleh para tokoh masyarakat dan adat di Ciamis.

Sejarah nama Ciamis

Pada acara Haul ke-136 Kanjeng Perbu, mereka membubuhkan tanda tangan persetujuan dan tuntutan pergantian nama Ciamis menjadi Galuh.

Mereka yang hadir adalah perwakilan elemen masyarakat dalam dan luar Caimis, di antaranya kasepuhan, kabuyutan se Tatar Galuh, juru kunci juru pelihara se Tatar Galuh, pamong budaya, trah keturunan Galuh, perwakilan seniman dan budayawan, utusan tokoh adat dari Sukapura Tasikmalaya, Sunda Gelar Sukabumi, Galuh Kidul Pangandaran dan berbagai perwakilan serta tokoh masyarakat.

Kepala Dinas Pariwisata Ciamis, Budi Kurnia menyatakan bahwa pergantian nama Ciamis kembali menjadi Galuh bukan suatu hal yang mustahil.

Ia mencontohkan perubahan nama beberapa daerah dan berjalan mulis, seperti Irian menjadi Papua, Ujung Pandang kembali jadi Makassar dan daerah lainnya.

“Yang terbaru adalah nama Kabupaten Toba Samosir di Sumut berganti kembali jadi Kabupaten Toba. Atas nama desakan budaya dan adat, nama Kabupaten Toba Samosir kembali jadi Kabupaten Toba. Perubahan nama tersebut diatur dengan PP, tidak dengan undang-undang (UU),” kata Kadispar yang juga anggota Tim Kecil Perubahan Nama Kabupaten Ciamis kembali jadi Kabupaten Galuh.

Budi mengatakan, penolakan masyarakat Tatar Galuh terhadap pergantian nama Galuh menjadi Ciamis sudah terjadi sejak 106 tahun lalu. Ketika pemerintahan penjajahan Belanda pada tahun 1916 dengan alasan yang tidak jelas tiba-tiba mengganti nama Kabupaten Galuh menjadi Kabupaten Ciamis.

Kebijakan pemerintahan Hindia Belanda tersebut mendapat penolakan keras dari keturunan Kerajaan Galuh. Bahkan keturunan Kerajaan Galuh memberontak dengan membentuk Negara Pasundan.

Baca juga: Hujan Sepanjang Hari, 20 Lokasi di 7 Dusun Ciamis Tertimbun Tanah Longsor

Sejak itu sampai sekarang keinginan pergantian nama Ciamis kembali jadi Galuh tersebut dari berbagai elemen masyarakat terus muncul sampai sekarang.

“Aspirasi, gagasan dan desakan penggantian nama Ciamis kembali jadi Galuh tersebut mencuat kembali belasan tahun terakhir. Terlebih lima tahun terakhir,” katanya.

Artikel ini dirangkum dari beberapa berita di TribunJabar.id dengan judul: Pergantian Nama Ciamis Kembali Menjadi Galuh Bukan Suatu Hal yang Mustahil, Nama Ciamis Kembali ke Galuh Jadi Langkah Serius Pemkab Ciamis, Bupati Herdiat Lakukan Sosialisasi, Datang ke Ciamis, Dede Yusuf: Sudah Saatnya Nama Kabupaten Ciamis Kembali Jadi Galuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Hanyut Terbawa Arus Sungai, Remaja 16 Tahun di Malinau Ditemukan Tewas

Hanyut Terbawa Arus Sungai, Remaja 16 Tahun di Malinau Ditemukan Tewas

Regional
3 Pelanggar Syariat Islam di Bireuen Dieksekusi Cambuk 17-100 Kali

3 Pelanggar Syariat Islam di Bireuen Dieksekusi Cambuk 17-100 Kali

Regional
Tiba-tiba Berstatus WN Malaysia, Marliah Akhirnya Kembali Jadi WNI

Tiba-tiba Berstatus WN Malaysia, Marliah Akhirnya Kembali Jadi WNI

Regional
Penyelundupan Miras di Atas Kapal Pelni KM Sinabung Digagalkan, 120 Liter Dimusnahkan

Penyelundupan Miras di Atas Kapal Pelni KM Sinabung Digagalkan, 120 Liter Dimusnahkan

Regional
Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Regional
[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

Regional
Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Regional
Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com