GARUT, KOMPAS.com - Industri kulit Garut berhasil menembus Lineapelle Leather Fair tahun 2022 di Milan, Italia.
Pameran industri kulit ini terbilang bergengsi. Mereka menghadirkan produsen hingga kerajinan kulit kelas dunia dari berbagai negara.
Bagi Indonesia, ini merupakan tahun pertama mengirimkan perwakilan ke pameran itu. Industri yang dikirim berasal dari Garut.
Baca juga: Bupati Garut: Lebih dari 300.000 Anak di Garut Tak Dapat Pengasuhan Utuh Orangtua
Thadea Amirah Isaura, pemilik kerajinan kulit Tag Leather mengaku, banyak hal baru yang didapatkan dari keberangkatannya ke Milan bersama delegasi W20 Pemkab Garut.
Bahkan, produk kerajinan kulit buatannya berupa jaket dan tas pun mendapat banyak apresiasi.
“Saya sangat percaya diri, ternyata mereka sangat tertarik dengan produk eco print dan hand made (buatan kita), mereka sangat menghargai produk-produk eco friendly (ramah lingkungan) dan hand made yang kita bawa,”ujar Dhea saat dihubungi Rabu (19/10/2022).
Mahasiswi Universitas Islam Bandung (Unisba) angkatan 2019 ini mengaku hanya membawa dua jenis produk saat ke Milan yaitu jaket kulit dan tas karena keterbatasan bagasi yang bisa dibawa.
Jaket kulit yang dibawanya, mendapat apresiasi luar biasa dalam pameran karena memadukan jaket kulit dan batik (two in one).
Dhea mengaku, dari pameran tersebut, ia baru mengetahui pasar luar negeri sejak lama menunggu produk-produk kulit dari Indonesia tampil dalam pameran tersebut.
Bahkan, ada pengusaha kulit yang sudah mau pulang, begitu melihat stand Indonesia balik lagi dan masuk stand Indonesia.
“Dia bilang sudah tiga tahun datang ke pameran ini dan cari stand Indonesia, baru tahun ini ketemu stand Indonesia,” beber dia.
Baca juga: Dicatut di Sipol, Banyak Pelamar Panwascam Garut Tak Lolos Seleksi Administrasi
Selain apresiasi, Dhea mengaku, mendapat akses pasar ke Eropa setelah Duta Besar Italia dan Belanda memberi kesempatan untuk mengirim produk-produk kerajinan kulit buatannya.
Bahkan dari asosiasi kerajinan kulit Italia, Dhea mendapat fasilitas untuk mengikuti pameran kerajinan kulit dunia tahun depan di Amerika Serikat.
“Saat ke pabrik kulit di Italia yang memproduksi kulit untuk Gucci dan Hermes, tenyata kulit white blue-nya dari Indonesia. Makanya pas ikut pameran di sana, banyak yang tertarik. Oh ini Indonesia ya,” katanya menirukan pendapat para pengunjung stand Indonesia di pameran tersebut.
Keikutsertaan Indonesia di ajang tersebut tidak lepas dari penandatanganan Letter of Intent (LoI) yang Pemkab Garut dengan Ketua Delegasi Women Twenty (W20) Italia, Sveva Avveduto pada W20 Summit di Toba, Sumatera Utara, Juli 2022.
Ketua Tim Agenda W20 Pemkab Garut, Alia Maulidiyanti mengungkapkan, selain ikut pameran, ada penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara Pemkab Gaut dengan Asosiasi Penyamak kulit Italia (Unic Concerie Italiane).
“MoU ini juga akan memfasilitasi kerjasama antar perguruan tinggi, lembaga penelitian, asosiasi perdagangan, serta mendukung partisipasi Pemkab Garut dan pengusaha kulit di Garut dalam pameran Lineapelle di Milan atau pameran lain di seluruh dunia,” katanya.
Ia berharap kerja sama ini bisa meningkatkan kualitas produk kerajinan kulit Garut, pengrajin khususnya pengrajin perempuan, hingga nilai dari karyanya sehingga lebih ramah lingkungan.
“Awalnya sempat tidak percaya diri juga menampilkan kerajinan kulit Garut, tapi alhamdulillah, kita diterima baik sampai mereka mau kerja sama dan menandatangani MoU,” kata Alia.
Alasan Alia tidak percaya diri karena yang hadir dalam pameran tersebut, industri kulit kelas dunia yang menjadi supplier produk-produk ternama. Namun, Tag Leather, sebagai produk kulit Garut yang dipamerkan sebagai pendatang baru, cukup banyak mendapat apresiasi dan perhatian.
“Pengusahanya (Tag Leather) juga perempuan, punya semangat besar untuk maju dan bisa bersaing dengan produk ternama lain,” kata Alia.
Bupati Garut Rudy Gunawan mengungkapkan, tidak mudah untuk bisa menjadi peserta dari ajang pameran industri kulit internasional di Milan, Italia. Karena, hanya produk-produk berkualitas tinggi yang bisa dipamerkan dalam ajang tersebut.
“Secara kualitas, produk kulit olahan Garut, sudah bertaraf internasional, tapi masih perlu perbaikan, salah satunya pengelolaan limbahnya,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.