Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Distrik Agats, Kota Unik di Papua yang Dibangun di Atas Papan

Kompas.com - 12/10/2022, 19:01 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Distrik Agats yang berada di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua dikenal sebagai kota yang unik.

Tidak seperti kota pada umumnya yang dibangun di atas tanah, Distrik Agats merupakan kota yang dibangun di atas papan.

Baca juga: Saat Jokowi Boncengkan Iriana Menembus Hujan di Agats, Asmat

Hal ini pula yang membuat Distrik Agats memiliki julukan yaitu Kota Papan atau Kota Seribu Papan.

Baca juga: Perjalanan Menuju Distrik Agats: Ibu Kota Kabupaten Asmat Papua yang Perlu 5 Jam via Jalur Laut

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa fakta tentang Distrik Agats yang dapat Anda simak.

Baca juga: Distrik Agats, Kota Papan di Asmat Papua yang Penuh Sepeda Motor Listrik

1. Asal usul Distrik Agats

Distrik Agats diketahui dibangun oleh pemerintah Belanda sebagai pos pemerintahan pada tahun 1936.

Nama awal yang diberikan oleh warga Asmat pada tempat ini adalah Akat yang dalam bahasa setempat berarti bagus atau baik.

Namun orang Belanda yang sulit mengucapkan Akat kemudian mengubah pelafalannya menjadi Agats.

2. Letak Distrik Agats

Letak Distrik Agats berada pada posisi antara 5°37’-5°74’ Lintang Selatan dan 138°04’- 138°25’ Bujur Timur.

Distrik Agats bagian timur berbatasan dengan Distrik Jetsy, sebelah barat berbatasan dengan Laut Arafuru dan Distrik Bectbamu, sebelah barat berbatasan dengan Laut Arafuru dan Distrik Joerat, dan sebelah utara berbatasan dengan Distrik Joerat dan Distrik Unir Sirau.

Lokasi Distrik Agats berada di dataran rendah dengan ketinggian 0-100 mdpl yang didominasi oleh lahan berlumpur dan rawa-rawa.

3. Beradaptasi dengan kondisi alam

Selain dibangun di daerah berlumpur dan rawa-rawa, Distrik Agats juga terkena pengaruh pasang dan surut air laut.

Apabila air pasang, maka daratan akan tergenang dengan air, sehingga jalan dan rumah harus dibuat lebih tinggi daripada permukaan air.

Penentuan ketinggian bangunan merupakan cara beradaptasi untuk menghadapi fenomena pasang dan surut air laut.

Warga sedang menikmati suasana di Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua, Jumat (25/3/2022).KOMPAS.com/Rahel Narda Warga sedang menikmati suasana di Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua, Jumat (25/3/2022).

4. Menggunakan ribuan pancang dan papan kayu

Karena faktor alam tersebut, tak heran jika kemudian Distrik Agats menjadi kota yang dibangun di atas ribuan pancang dan papan-papan kayu.

Baik rumah maupun jalan di Distrik Agats dibangun dengan struktur berbentuk panggung menggunakan pilihan kayu yang kuat dan tidak mudah lapuk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com