Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKSDA Maluku Gagalkan Penyelundupan 10 Ekor Burung Kakatua

Kompas.com - 10/10/2022, 12:17 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Krisiandi

Tim Redaksi

AMBON,KOMPAS.com - Petugas Pos Pelabuhan Tulehu Resort Pulau Ambon, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku mengagalkan upaya penyelundupan 10 ekor burung Kakatua Maluku.

Burung-burung yang dilindungi itu diselundupkan dari dermaga Waipirit di Kabupaten Seram Bagian Barat menuju dermaga Hunimua, Pulau Ambon dengan menggunakan kapal Feri Sardinela.

Ke 10 kakatua tersebut diangkut dengan sebuah mobil pikap bernomor polisi DE 8635 AG yang dikemudikan oleh seorang warga Seram Utara, Maluku Tengah bernama Aditya Hari Widhiyanto.

Baca juga: Ayah Pemerkosa Putri Kandung di Ambon Dituntut 15 Tahun Penjara

Saat diselundupkan, 10 ekor burung kakatua itu dimasukan ke pipa paralon yang telah diberi lubang untuk sirkulasi udara.

Petugas Polhut BKSDA Maluku, Seto mengatakan sepuluh ekor burung Kakatua Maluku itu berhasil diamankan setelah mobil pikap yang digunakan untuk menyelundupkan satwa yang dilindungi itu turun dari kapal feri di dermaga Hunimua pada Selasa (4/10/2022).

“Sepuluh ekor burung Kakatua Maluku itu kita amankan di dermaga Hunimua dari sebuah mobil pikap saat turun dari atas kapal feri Sardinela selapa pecan kemarin,” kata Seto kepada Kompas.com, Senin (10/10/2022).

Untuk mengelabui petugas, sang sopir sengaja menaruh 10 paralon berisi burung kakatua itu di samping boks ikan kemudian ditutup lagi dengan terpal.

“Burung tersebut di bawa dari desa Pasahari, burugnya dititip oleh seseorang untuk dibawa ke Ambon melalui mobil pikap itu dan pada saat tiba di Ambon nanti akan ada yang jemput, tapi saat dihubungi nomor penjemput sudah tidak aktif mungkin karena sudah tahu,” katanya.

Setelah diamankan,10 ekor satwa endemik Maluku itu langsung dibawa ke tempat rehabilitasi di kantor BKSDA Maluku untuk selanjutnya dilepasliarkan ke habitatnya.

Ia menduga ada sindikat penyelundupan burung Kakatua Maluku, sebab beberapa waktu lalu pihak BKSDA Sulawesi Selatan juga berhasil mengamankan burung Kakatua Maluku yang diselundupkan dengan cara yang sama.

Baca juga: BKSDA Papua Barat Gagalkan Penyelundupan 81 Ekor Burung Dilindungi, Ada Cenderawasih dan Kakatua

“Kami menduga ini ada sindikat karena beberapa hari lalu BKSDA Sulawesi Selatan juga mengamankan burung Kakatua Maluku yang dimasukan ke dalam pipa paralon yang sama, jadi modusnya sama ada kemungkinan akan diselundupkan ke Makassar,,” katanya.

Terkait penemuan itu, Seto mengaku pihaknya akan lebih meningkatkan pengawasan terhadap upaya penyelundupan satwa yang dilindungi di wilayah Maluku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Regional
Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Regional
Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Regional
Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Regional
Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Regional
Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Regional
Hari Pertama PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang, Belum Ada yang Daftar

Hari Pertama PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang, Belum Ada yang Daftar

Regional
Pemprov Sumbar Siapkan 6 Titik Nobar Timnas lewat Videotron

Pemprov Sumbar Siapkan 6 Titik Nobar Timnas lewat Videotron

Regional
PSI dan PBB Beri Sinyal Kuat Dukung Andra Soni pada Pilkada Banten 2024

PSI dan PBB Beri Sinyal Kuat Dukung Andra Soni pada Pilkada Banten 2024

Regional
Vonny Francis, Perempuan Pertama yang Menyatakan Diri Maju Pilkada Sikka

Vonny Francis, Perempuan Pertama yang Menyatakan Diri Maju Pilkada Sikka

Regional
Di Sumbawa, Jokowi Ungkap Penyebab Turunnya Harga Jagung

Di Sumbawa, Jokowi Ungkap Penyebab Turunnya Harga Jagung

Regional
Pembangunan 'Sheet Pile' di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Pembangunan "Sheet Pile" di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com