LAMPUNG, KOMPAS.com - Video penampakan jutaan ikan berloncatan dari laut dan memenuhi pantai di pesisir Teluk Bandar Lampung, viral di media sosial.
Dalam video, tampak warga sekitar berduyun-duyun mengambil ikan-ikan yang menggelepar.
Pada video juga disebutkan, fenomena itu terjadi di sepanjang pantai Teluk Bandar Lampung mulai dari Pantai Panjang hingga Tanjung Selaki di Lampung Selatan.
Salah satu warga di Pantai Panjang, Suri (37) membenarkan terjadinya fenomena tersebut.
Menurut Suri, fenomena itu terjadi pada Jumat (7/10/2022) sekitar pukul 22.00 WIB.
"Orang sini bilangnya Ikan Tanjan, enggak gede ikannya, paling gede sepanjang telapak tangan, tapi lumayan dapat dua ember tadi (semalam)," kata Suri saat dihubungi, Jumat malam.
Baca juga: Kronologi Ayah dan Anak Bunuh Seluruh Keluarganya di Lampung, Berawal Ribut soal Warisan
Beberapa tetangga Suri juga ikut mengambil ikan-ikan itu di pantai tanpa peralatan tangkap.
"Cuma bawa ember sama diambil pake tangan aja, Alhamdulilah lah rejeki," kata Suri yang bekerja sebagai buruh cuci ini.
Hal senada dikatakan Buyung (40) salah satu nelayan di Pantai Panjang, banyak warga yang ikut mengambil ikan itu semalam.
"Ikan begini mah enggak laku dijual, paling buat makan sendiri," kata Buyung.
Menurut Buyung, fenomena ini sering terjadi jika ombak besar melanda perairan.
"Sudah dua tiga hari ini ombaknya gede, biasanya ikan ini kebawa ombak," kata Buyung.
Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Lampung Raden Eko Sarjono mengungkapkan ada beberapa faktor yang menyebabkan fenomena itu terjadi.
"Iya saya sudah dapat videonya. Fenomena ini bisa terjadi karena adanya beberapa faktor," kata Raden Eko melalui sambungan telepon, Jumat malam.
Faktor pertama ikan terpancing sumber cahaya di tepian pantai.
"Kondisi gelap bulan, ikan biasanya tertarik dengan cahaya," kata Raden Eko.
Faktor kedua adanya arus naik dari dasar ke permukaan laut, yang menyebabkan ikan-ikan ini terbawa arus hingga ke pantai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.