Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah dan Anak Bunuh Satu Keluarga di Lampung, Terkenal Suka Judi dan Mabuk

Kompas.com - 07/10/2022, 18:41 WIB
Tri Purna Jaya,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - E (38), salah satu pelaku pembunuhan satu keluarga di Way Kanan, Lampung E terkenal sering mabuk dan berjudi. Dia mendapat uang dari menjual harta milik keluarganya.

E dan anaknya diketahui telah membunuh lima orang anggota keluarganya sendiri yakni Zainudin, empat korban lainnya adalah Siti Romlah (45), Wawan (40), dan Zahra (5), serta Juwanda (26)

Kepala Desa Marga Jaya M Yani mengatakan, perangai E yang suka judi, mabuk, dan berfoya-foya ini sudah menjadi rahasia umum di kalangan warga setempat.

Baca juga: Warisan Berdarah di Lampung, Ayah dan Anak Bunuh 5 Anggota Keluarganya, 4 Jasad Dibuang ke Septic Tank

Yani pun mengetahui bahwa E kerap bertengkar dengan keluarganya setiap membutuhkan uang.

"E ini ketika pegang uang, nggak jauh dari foya-foya, mabuk, judi, sampai hiburan (lain)," kata Yani usai rekonstruksi di rumah korban, Jumat (7/10/2022).

Yani mengatakan, setelah E mendapat benda berharga yang bisa dijual dengan cara memaksa, dia menjualnya kemudian dihabiskan. Sebab, dapat dipastikan E pulang ke rumah ayahnya, korban Zainudin, hanya untuk meminta uang.

"Kalau habis dia balik lagi, berantem lagi, nanti ada aja yang dijual, kambing, motor, tanah," kata Yani.

Berdasarkan cerita yang didapatkan dari Zainudin, Yani mengungkapkan, total harta milik keluarga Zainudin itu sekitar 3 hektare tanah dan ladang, serta barang-barang lain.

"Saya nggak tahu persis, mungkin sekitar Rp 300 juta sampai Rp 400 juta totalnya," kata Yani.

Semasa Zainuddin masih hidup, dia sempat bercerita bahwa harta benda miliknya sudah dibagikan ke semua anak-anaknya, yakni untuk Wawan selaku anak pertama, pelaku E, Juwanda, dan putri bungsunya berinisial MN (15) yang saat ini sedang mondok di pondok pesantren.

"Harta bagian E ini sudah habis, tapi dia sering minta lagi sama bapak dan kakak atau adik tirinya, makanya sering ribut," kata Yani.

Baca juga: Dibuang ke Septic Tank, Jasad Satu Keluarga Diotopsi di RS Bhayangkara Polda Lampung

Diberitakan sebelumnya, korban pembunuhan satu keluarga di Way Kanan sempat berkeluh kesah soal anak-anaknya yang memperebutkan harta warisan.

Kepala Desa Marga Jaya M Yani mengungkap korban Zainudin pernah bercerita mengenai kekisruhan di antara anak-anaknya, baik itu anak tiri maupun anak kandung.

"Iya, korban (Zainudin) pernah cerita waktu itu, anaknya berebut warisan," kata Yani di sela rekonstruksi kasus, Jumat (7/10/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Seluruh Murid Diliburkan

Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Seluruh Murid Diliburkan

Regional
Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Regional
Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar 'Online' buat Ujian

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" buat Ujian

Regional
Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Regional
Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Regional
28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

Regional
Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Regional
Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Regional
Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Regional
Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Regional
Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Regional
Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com