Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangunan SDN Inpres di Teke Bima Rusak Parah, Ratusan Siswa Belajar di Emperan Saat Hujan

Kompas.com - 06/10/2022, 10:32 WIB
Junaidin,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Bangunan SDN Inpres di Desa Teke, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), tampak cukup memperihatinkan.

Dari 8 ruangan yang ada, 5 di antaranya rusak parah. Seperti, dinding retak, atap bocor hingga plafon yang nyaris ambruk akibat lapuk dimakan rayap.

Saat hujan turun, ratusan siswa di sekolah ini terpaksa berteduh di emperan sekolah yang masih kokoh untuk belajar.

Baca juga: Ibu dan Anak Tewas dalam Kebakaran 3 Rumah di Bima

"Kalau hujan lebat anak kita pindah ke ruang lain, kadang di emperan untuk belajar. Kita antisipasi, siswa juga tidak berani belajar di kelas karena takut atap ambruk," ungkap Kepala SDN Inpres Teke, M Tayeb saat dikonfirmasi, Kamis (6/10/2022).

M Tayeb menyebutkan, dari 8 ruangan yang ada di SDN Inpres Teke, hanya 3 ruangan yang layak dipakai untuk kegiatan belajar dan mengajar.

Baca juga: Masuk Pancaroba, Warga Bima dan Dompu Diminta Waspada Cuaca Ekstrem

Tiga ruangan ini merupakan hasil perbaikan dari dana aspirasi anggota dewan dan pengalihan dana bantuan bencana alam beberapa tahun lalu.

Selain tiga ruangan itu, lanjut M Tayeb, semua ruangan rusak parah dan sangat mengancam keselamatan jiwa siswa.

"Kondisi yang rusak parah ini 5 lokal. Rusaknya ini sudah lama, sebelum saya masuk di sekolah ini pada Februari 2022," kata M Tayeb.

Menurut keterangan guru, lanjut M Tayeb, sekolah ini sudah beberapa kali ditinjau jajaran pemerintah daerah dan OPD terkait di Kabupaten Bima, hanya saja belum ada upaya perbaikan.

Kabar terakhir, kata dia, bangunan ini akan diupayakan perbaikan pada tahun 2023 mendatang.

"Kita doakan saja, mudahan betul ada perbaikan di 2023 mendatang," jelasnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Puluhan Sopir Angkut Barang di Pelabuhan Pangkalbalam Kehilangan Pekerjaan

Puluhan Sopir Angkut Barang di Pelabuhan Pangkalbalam Kehilangan Pekerjaan

Regional
KKB Kabur Saat Pasukan TNI dan Polri Tiba di Homeyo Intan Jaya

KKB Kabur Saat Pasukan TNI dan Polri Tiba di Homeyo Intan Jaya

Regional
KPU Wonogiri Tetapkan 50 Caleg DPRD Terpilih, 6 Mengundurkan Diri

KPU Wonogiri Tetapkan 50 Caleg DPRD Terpilih, 6 Mengundurkan Diri

Regional
Banjir dan Tanah Longsor Terjadi di 5 Kabupaten di Sulsel, Pj Bahtiar: Turut Berduka Cita

Banjir dan Tanah Longsor Terjadi di 5 Kabupaten di Sulsel, Pj Bahtiar: Turut Berduka Cita

Regional
Kebakaran Gudang BBM, Polda Lampung Tunggu Pemeriksaan Puslabfor

Kebakaran Gudang BBM, Polda Lampung Tunggu Pemeriksaan Puslabfor

Regional
Kecelakaan Maut di Tol Batang-Semarang, Ambulans Ringsek Usai Tabrak Truk

Kecelakaan Maut di Tol Batang-Semarang, Ambulans Ringsek Usai Tabrak Truk

Regional
Caleg Terpilih Pemilu di Temanggung Meninggal, Posisinya Diganti Caleg Peringkat 2

Caleg Terpilih Pemilu di Temanggung Meninggal, Posisinya Diganti Caleg Peringkat 2

Regional
1.085 Calon Jemaah Haji Asal Magelang Berangkat ke Tanah Suci, Kebanyakan Petani

1.085 Calon Jemaah Haji Asal Magelang Berangkat ke Tanah Suci, Kebanyakan Petani

Regional
Pria Ini Bakar Musala di Pekanbaru, Sakit Hati Dilarang Tidur dan Nongkrong

Pria Ini Bakar Musala di Pekanbaru, Sakit Hati Dilarang Tidur dan Nongkrong

Regional
Sebelum Ditemukan Gantung Diri, Napi Lapas Kedungpane Semarang Sempat Telepon Keluarga

Sebelum Ditemukan Gantung Diri, Napi Lapas Kedungpane Semarang Sempat Telepon Keluarga

Regional
Kronologi Kecelakaan Maut Ambulance Vs Truk di Tol Batang-Semarang yang Sebabkan 1 Penumpang Tewas

Kronologi Kecelakaan Maut Ambulance Vs Truk di Tol Batang-Semarang yang Sebabkan 1 Penumpang Tewas

Regional
Buka Pendaftaran Bakal Calon Gubernur Babel, Demokrat Pertimbangkan Survei dan Ongkos Politik

Buka Pendaftaran Bakal Calon Gubernur Babel, Demokrat Pertimbangkan Survei dan Ongkos Politik

Regional
Sanksi Tilang dan Proses Perbaikan Jalan Pantura Demak Kudus...

Sanksi Tilang dan Proses Perbaikan Jalan Pantura Demak Kudus...

Regional
Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta, Kades di Flores Timur Ditahan

Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta, Kades di Flores Timur Ditahan

Regional
Ghozali Everyday yang Terkenal karena NFT Hibahkan Alat Animasi ke Kampusnya

Ghozali Everyday yang Terkenal karena NFT Hibahkan Alat Animasi ke Kampusnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com