Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wayang Wong Ngesti Pandowo dan 15 Budaya asal Jateng Resmi Diakui sebagai WBtb Nasional

Kompas.com - 05/10/2022, 19:50 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Wayang Wong Ngesti Pandowo yang melegenda di Semarang beserta 15 karya budaya asal Jawa Tengah resmi diakui Kemendikbud RI sebagai warisan budaya tak benda atau yang disebut intangible cultural heritage (ICH) 2022.

Sepanjang 2022, Kabid Kebudayaan Disdikbud Jateng Eris Yunianto mengusulkan 16 budaya untuk diuji, dinilai dan dikaji kelayakannya oleh Kemendikbudristek.

"Dari usulan itu, diakui semua oleh Kemendibudristek dikti jadi karya budaya berpredikta nasional," ujar Eris, dalam keterangan yang diterima Kompas.com, pada Rabu (5/10/2022).

Sampai sekarang, tercatat sejumlah 119 karya budaya asal Jateng yang berpredikat WBtb nasional.

Baca juga: Denda Rp 1 Juta bagi Pemberi Uang ke Pengemis dan Gelandangan di Semarang Tuai Pro Kontra

 

Mulai dari seni pertunjukan, kemahiran, hingga ritus yang telah mendarah daging di masyarakat.

Sementara penetapan 16 WBtb yang berasal dari berbagai daerah dan kategori itu dilakukan secara daring pada Jumat (30/9/2022) kemarin.

Di antara budaya yang kini menyandang WBtb nasional 2022 adalah, Warak Ngendog, Telur Mimi Kendal, Barongan Kudus, Jenang Kudus, Buka Luwur Kangjeng Sunan Kudus.

Kemudian, Tenun Troso Jepara, Tempe Kemul Wonosobo, Baritan Asemdoyong, Ngabeungkat Dawuan, Batik Salem Brebes Jawa Tengah Kemahiran dan Kerajinan Tradisional.

Selanjutnya, Kirab Malam 1 Suro Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Teater Rakyat Menoreh Cilacap, Payung Juwiring, Putaran Miring Gerabah Melikan dan, Kitab Primbon Haji Syekh Imam Tabbri Sragen.

Proses pengusulan karya budaya dilakukan secara berjenjang. Pemerintah kabupaten atau kota harus menyiapkan dokumen atau saksi budaya.

Untuk menyandang gelar itu, sebuah kebudayaan harus mengakar di masyarakat paling tidak 50 tahun.

 

Bila memenuhi syarat, usulan akan disampaikan ke Kemendikbud RI melalui Disdikbud Provinsi Jateng.

Eris mengingatkan, upaya pelestarian budaya itu harus lebih serius. Sebab, gelar WBtb akan dicabut oleh Kemendikbud RI bila karya tak dilestarikan.

“Setelah ditetapkan sebagai WBTb, budaya tersebut bisa menjadi benchmark atau acuan bagi produk kebudayaan tersebut,” terang dia.

Pihaknya optimistis, di masa depan WBtb yang telah ditetapkan secara nasional tersebut, dapat diakui oleh UNESCO.

Baca juga: Ketua Partai DPD Nasdem Semarang Bantah Kabar Sejumlah Kader Keluar karena Anies Baswedan Jadi Bakal Capres

Perlu diketahui, Badan PBB yang mengurus kebudayaan dunia ini setiap dua tahun menetapkan suatu budaya dari negara-negara dunia sebagai warisan budaya dunia.

Sebagai informasi sampai saat ini, 12 WBTb asal Indonesia yang ditetapkan oleh Unesco sebagai ICH.

Di antaranya, wayang, keris, batik, pendidikan dan pelatihan batik, angklung, tari saman, noken, tiga genre tari tradisional di Bali, seni pembuatan kapal pinisi, tradisi pencak silat, dan pantun.

“Yang terbaru, gamelan Indonesia juga mendaptkan predikat ICH dari UNESCO,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com