Saat diperiksa, hulubalang menemukan cincin dengan nama Puti Reno Ali di ikat pinggang Bujang Paman.
Melihat cincin tersebt, Rajo Aniayo marah dan memukul Bujang Paman, kemudian memerintahkan Bujang Paman dibuang ke hutan.
Tak berselang lama, Rajo Aniayo mendengar bahwa Bujang Paman tidak mati saat dibuang ke hujan, malah dirinya berdagang kembali dan tinggal di rumah Puti Reno Ali.
Rajo Aniayo semakin marah dan mendatangi rumah Puti Reno Ali. Kemudian, ia mencaci maki Bujang Paman karena Rajo Aniayo telah bertunangan dengan Puti Reno Ali.
Baca juga: Danau Tolire Ternate dan Legenda Buaya Putih
Puti Reno Ali membela Bujang Paman sehingga Rajo Aniayo semakin marah. Kemudian, Bujang Paman diseret oleh Rajo Aniayo ke halaman rumah dan dipancung dengan pedang jenawi.
Bujang Paman berusaha menjelaskan silsilah dirinya yang merupakan anak Rajo Aniayo, namun Rajo Aniayo tidak peduli dan terus memukul Bujang Paman.
Tanpa sadar, Rajo Aniayo mengatakan bahwa ia yang membunuh mamak Bujang Paman dengan racun.
Mengetahui hal itu habislah kesabaran Bujang Paman, ia segera memukul, menendang, dan menghempas Rajo Aniayo ke batu hingga menemui ajalnya.
Setelah peristiwa itu, rakyat sepakat mengangkat Bujang Paman menjadi raja menggantikan Rajo Aniayo dengan gelar Rajo Mudo di Koto Anau.
Kemudian, Puti Reni Ali meminta ayah, Datuak Mangkudun, dan ibunya, Salamah, untuk menikahkannya dengan Bujang Paman yang bergelar Rajo Mudo.
Bapak dan ibu Puti Reno Ali setuju dengan rencana tersebut. Kemudian sesuai adat di Sumatera Barat, Datuak Mengkudun datang untuk melamar Rajo Mudo untuk menjadi suami Puti Reno.
Lamaran diterima Bujang Paman yang kemudian disampaikan kepada ibu an ayah tirinya. Bujang Paman dan Puti Reno Ali bertunangan dan seminggu kemudian mereka menikah secara besar-besaran.
Baca juga: Legenda Awal Mula Sagu di Asahan
Betapapun kuatnya kebatilan dan kesewenang-wenangan akan dapat dikalahkan dengan kebenaran. Dan kesabaran akan memetik kebahagiaan di kemudian hari.
Sumber:
https://budaya-indonesia.org/Kisah-Bujang-Paman
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.