"Bahwa itu adalah tim-tim yang hebat yang kita dukung. Kita pendukungnya itu juga orang-orang yang punya nilai kemanusiaan. Maka emosionalnya musti betul-betul dijaga," ungkap Ganjar.
Sebagai informasi, tragedi kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan, Malang, terjadi pasca pertandingan Derby Jatim antara Arema FC vs Persebaya.
Pada pertandingan tersebut tim tuan rumah Arema FC harus menelan kekalahan dari Persebaya dengan skor 2-3.
Selepas pertandingan, ratusan hingga ribuan suporter Arema FC turun lapangan lantaran kecewa. Di situlah mulai terjadi kerusuhan di stadion.
Polisi pun mencoba mengendalikan situasi dengan tembakan gas air mata. Kerusuhan ditambah dengan aksi pembakaran dan perusakan.
Akibat kejadian itu, sejauh ini dilaporkan ada 125 jiwa meninggal dunia.
Korban jiwa tersebut terdiri atas ratusan suporter dan dua anggota polisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.