Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan PKL Terancam Hilang Mata Pencarian dan Digusur, Imbas Revitalisasi Kebun Bintang Jurung Solo

Kompas.com - 30/09/2022, 18:25 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Ratusan pedagang kali lima (PKL) Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) atau Kebun Binatang Jurug Solo, Jawa Tengah, bakal digusur imbas dari revitalisasi kebun binatang satu-satunya Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

Total 183 pedagang yang terdata berjualan di Kebun Bintang Jurung Solo.

Selama beberapa minggu ini, nasib mereka terombang-ambing karena ketidakpastian tempat jualan mereka.

Karena hal itu, puluhan perwakilan para pedagang mendatangi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Solo, untuk berkeluh kesah dan solusi atas adanya upaya penggusuran oleh pihak TSTJ.

Baca juga: Revitalisasi Kebun Binatang Jurung Solo, Gibran: Konsep Baru Tanpa Kandang, Tiket Masuk Terjangkau

"Selama ini kami tidak diajak bicara soal pembangunan. Jadi, tahu-tahu diundang disuruh mengemasi barang-barang jualannya. Dengan hormat dengan rendah hati, mohon kepada para Dewan untuk punya hati ikut memperjuangkan eksistensi pedangang," kata Ketua Paguyuban Pedangang TSTJ, Sarjuni, di Gedung DPRD, pada Jumat (30/9/2022).

Sarjuni mengatakan, upaya penggusuran telah berlangsung beberapa kali pada September 2022, yakni pada 9 dan 23 September 2022.

Namun, karena belum ada kesepakatan antara kedua belah pihak, sehingga para pedagang tetap bersikukuh ingin tetap berjualan di dalam Kebun Bintang Jurung Solo.

Ketua Komisi II DPRD Solo, Honda Hendarto, mengaku kaget dengan keputusan sepihak dari Kebun Bintang Jurung Solo untuk melakukan upaya menghilangkan ratusan pedagang tersebut.

"Saya akan berkirim surat secara resmi kelembagaan Direktur TSTJ (Bimo Wahyu Widodo) kemudian tembusan ke Mas Wali (Gibran Rakabuming Raka)," kata Honda Hendarto.

Karena menurutnya, sikap yang ditunjukkan oleh TSTJ tidak memiliki pola pemikiran Kota Solo, yang ingin memajukan UMKM menjadi naik kelas, seperti program yang digaungkan Gibran Rakabuming Raka untuk UMKM Solo naik kelas.

"Saya kira tidak serta merta mengambil sebuah keputusan kebijakan memindahkan. Berarti ini tidak menjalankan misinya Wali Kota," kata dia.

"UMKM dan UKM yang dikehendaki Mas Wali adalah naik kelas inilah kesempatannya, tadi sudah saya sampaikan TSTJ dibangun profesional demikian serupa mereka para UKM ini, ayo dinaikkan kelasnya gitu," tegas dia.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku sebelumnya telah memberikan beberapa solusi untuk lokasi jualan para PKL ke sejumlah pasar Tradisional di Kota Solo.

Namun, karena dinilai tidak menguntungkan dan tidak sesuai dengan market penjualan para pedagang, sehingga solusi ini sementara tolak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

1.085 Calon Jemaah Haji Asal Magelang Berangkat ke Tanah Suci, Kebanyakan Petani

1.085 Calon Jemaah Haji Asal Magelang Berangkat ke Tanah Suci, Kebanyakan Petani

Regional
Pria Ini Bakar Musala di Pekanbaru, Sakit Hati Dilarang Tidur dan Nongkrong

Pria Ini Bakar Musala di Pekanbaru, Sakit Hati Dilarang Tidur dan Nongkrong

Regional
Sebelum Ditemukan Gantung Diri, Napi Lapas Kedungpane Semarang Sempat Telepon Keluarga

Sebelum Ditemukan Gantung Diri, Napi Lapas Kedungpane Semarang Sempat Telepon Keluarga

Regional
Kronologi Kecelakaan Maut Ambulance Vs Truk di Tol Batang-Semarang yang Sebabkan 1 Penumpang Tewas

Kronologi Kecelakaan Maut Ambulance Vs Truk di Tol Batang-Semarang yang Sebabkan 1 Penumpang Tewas

Regional
Buka Pendaftaran Bakal Calon Gubernur Babel, Demokrat Pertimbangkan Survei dan Ongkos Politik

Buka Pendaftaran Bakal Calon Gubernur Babel, Demokrat Pertimbangkan Survei dan Ongkos Politik

Regional
Sanksi Tilang dan Proses Perbaikan Jalan Pantura Demak Kudus...

Sanksi Tilang dan Proses Perbaikan Jalan Pantura Demak Kudus...

Regional
Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta, Kades di Flores Timur Ditahan

Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta, Kades di Flores Timur Ditahan

Regional
Ghozali Everyday yang Terkenal karena NFT Hibahkan Alat Animasi ke Kampusnya

Ghozali Everyday yang Terkenal karena NFT Hibahkan Alat Animasi ke Kampusnya

Regional
Digigit Anjing Rabies, Anak 8 Tahun di Kalbar Meninggal Dunia

Digigit Anjing Rabies, Anak 8 Tahun di Kalbar Meninggal Dunia

Regional
Raker Komwil I Apeksi 2024, Kota-kota Diingatkan untuk Kelola APBD secara Benar

Raker Komwil I Apeksi 2024, Kota-kota Diingatkan untuk Kelola APBD secara Benar

Regional
Penerbangan Internasional di Jateng Sepi Peminat, Status Bandara Jadi Domestik

Penerbangan Internasional di Jateng Sepi Peminat, Status Bandara Jadi Domestik

Regional
Datang ke Aceh, Anies dan Muhaimin Ucapkan Terima Kasih

Datang ke Aceh, Anies dan Muhaimin Ucapkan Terima Kasih

Regional
Mantri Hutan Buru Pendaki yang Nyalakan “Flare” di Gunung Andong

Mantri Hutan Buru Pendaki yang Nyalakan “Flare” di Gunung Andong

Regional
Kecelakaan Maut Ambulans Vs Truk di Tol Batang-Semarang, 1 Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Ambulans Vs Truk di Tol Batang-Semarang, 1 Penumpang Tewas

Regional
Napi Lapas Kedungpane Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi

Napi Lapas Kedungpane Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com