Tolangga atau usungan kayu ini biasanya dibuat dari bilah bambu atau kayu yang dibuat beraneka bentuk seperti perahu atau menara.
Tak hanya berisi kudapan tradisional, ada pula Tolangga yang berisi toyopo yaitu wadah anyaman janur berisi ayam panggang atau ikan.
Tolangga yang sudah diisi dan dihias kemudian dibawa dari rumah-rumah menuju masjid terdekat tempat dilaksanakannya prosesi doa.
Prosesi membawa Tolangga dari rumah ke masjid ini adalah atraksi yang ditunggu masyarakat karena biasanya diselenggarakan dengan meriah.
Puji-pujian dan doa syukur dilafalkan saat masyarakat saat mengarak Tolangga sebagai bentuk rasa cinta masyarakat Gorontalo atas kelahiran Nabi Muhammad.
Pada akhir dzikir dan doa, Tolangga yang telah diarak ke masjid akan kembali dibagikan kepada masyarakat Gorontalo atau tamu-tamu yang datang.
Sumber:
indonesiabaik.id
warisanbudaya.kemdikbud.go.id/
tribratanews.gorontalo.polri.go.id
regional.kompas.com
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.