Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Kerbau di Riau Diduga Mati Akibat Penyakit Ngorok, Apa Itu?

Kompas.com - 27/09/2022, 19:32 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Para peternak di Kecamatan Kampa dan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau, kehilangan puluhan ekor kerbau yang mati diduga karena Septicaemia Epizootia (SE) atau penyakit ngorok.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) melalui Kabid Kesehatan Hewan, Faralinda, mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih menunggu laporan dari Dinas Peternakan Kabupaten Kampar terkait jumlah pasti kerbau yang mati.

"Sebab hingga saat ini yang dilaporkan masih kasus kematian kerbau di Kecamatan XIII Koto Kampar, sedangkan informasi dari media baru ada puluhan ekor kerbau terkena penyakit ngorok," ujarnya, dikutip dari Antara, Selasa (27/9/2022).

Dugaan penyebab penyebaran penyakit

Faralinda menjelaskan, jika melihat gejalanya, kerbau-kerbau tersebut diduga terserang penyakit ngorok.

Baca juga: Saat Polwan di Riau Lepas Kendali, Pacar Adiknya Dianiaya hingga Lebam, Korban: Saya Dipukul Sejadi-jadinya...

Penyebaran penyakit ini diduga karena perpindahan ternak yang sakit beberapa hari lalu pada kedua kecamatan tersebut.

"Penyebaran penyakit ini diduga karena ada perpindahan sapi yang sakit dari XIII Koto Kampar ke beberapa lokasi karena saat itu ada kegiatan jual beli ternak oleh belantik yang membeli ternak dengan harga murah dari peternak. Mungkin itu yang dibawa pada beberapa lokasi lain," ujarnya.

Dengan demikian, pihaknya mengimbau agar para peternak lebih memperhatikan hewan-hewan miliknya.

Jika ada ternak yang mengalami sakit, sebaiknya tidak dikeluarkan dari kandang dan tempatkan pada kandang yang terpisah agar tidak menular pada hewan ternak lainnya.

"Karena penularan penyakit SE ini juga cepat, terutama dari cairan tubuh ternak. Jadi jika ada ternak yang sakit, hendaknya dikurung di kandang saja, jangan di bawa ke padang rumput atau ke luar kandang apalagi dijual," paparnya.

Baca juga: 2,5 Bulan Beraksi, Pengoplos Elpiji di Riau Raup Rp 500 Juta

Apa itu penyakit ngorok?

Dilansir dari laman Kementerian Pertanian (Kementan), penyakit ngorok (tagere) adalah penyakit yang sering menyerang hewan ternak ruminansia, khususnya sapi dan kerbau, yang sifatnya akut atau fatal.

Penyakit ngorok banyak terjadi di musim hujan. Jika sapi belum memiliki kekebalan tubuh yang kuat terhadap penyakit ngorok dan sedang dalam kondisi ketahanan tubuh yang menurun, maka dapat terserang penyakit yang berakibat fatal.

Oleh sebab itu, pelaksanaan vaksinasi SE sangat perlu dilakukan secara rutin di daerah yang rawan, terutama pada saat sebelum terjadinya perubahan musim.

Di Indonesia, penyakit ngorok menjadi penyakit yang mangakibatkan kerugian ekonomi yang besar. Misalnya, pada tahun 1997, penyakit ngorok telah menyebabkan kematian 9.288 ekor hewan ternak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com