Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tarsius Gorontalo, Maskot Asian Mini Football Championship 2023

Kompas.com - 20/09/2022, 13:19 WIB
Rosyid A Azhar ,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com –  Tarsius Gorontalo atau Jatna’s Tarsier (Tarsius supriatnai) telah ditetapkan sebagai maskot Asian Mini Football Championship 2023 yang akan berlangsung di Provinsi Gorontalo.

Penetapan satwa endemik yang hidup di wilayah Gorontalo bagian barat hingga sebagian wilayah Provinsi Sulawesi Tengah ini berbarengan dengan logo turnamen yang baru, yaitu Gorontalo Bisa Olo.

Penjabat Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer menjelaskan, tarsius adalah jenis satwa unik dan menarik yang menjadi salah satu primata terkecil di dunia dengan berat maksimum 120 gram.

Baca juga: Tarsius, Primata Terkecil di Dunia nan Romantis dari Sulawesi, Hidup Sendiri Jika Pasangannya Mati

Terdapat 11 spesies tarsius di Pulau Sulawesi, dengan spesies terakhir yang ditemukan pada 2017 adalah Tarsius supriatnai yang hanya hidup di wilayah Goronatlo hingga bagian Sulawesi tengah yang berbatasan dengan Gorontalo.

“Terkait penyelenggaraan Asian Mini Football Championship 2023 mendatang, kami memilih Tarsius Supriatnai sebagai maskot. Maskot ini kami beri nama Tarsilo yang merupakan singkatan Tarsius Gorontalo karena memang spesies ini hanya ada di Gorontalo,” kata Hamka Hendra Noer penjabat Guberenur Gorontalo saat peluncuran maskot dan logo Asian Mini Football Championship 2023 Jumat lalu.

Hamka menuturkan, Tarsilo adalah satwa yang memiliki karakter cerdas dan tangkas, cepat dan tepat, waspada dan teliti, komunikatif, serta setia.

Karakter Tarsilo inilah yang dijadikan sebagai alasan untuk menjadikannya sebagai maskot Asian Mini Football Championship 2023 yang dinilai mewakili spirit olahraga.

“Kami berharap Gorontalo akan menjadi kota olahraga unggulan melalui berbagai kegiatan berskala internasional yang akan diselenggarakan tahun depan,” ujar Hamka Noer.

Dalam laman daftar merah The International Union for Conservation of Nature (IUCN) ditulis status satwa ini adalah vulnerable (Vu) atau rentan, satwa ini keberadaannya di alam mengalami penurunan populasi.

Baca juga: Studi Ungkap Tarsius, Primata Terkecil di Dunia Mampu Bernyanyi dengan Nada Tinggi

Dalam lama ini juga ditulis belum banyak penelitian satwa ini di lapangan. Spesies memiliki habitat hidup di hutan primer, sekunder dan bakau, dan berbagai habitat lain yang terdapat semak.

Makanan utamanya adalah serangga seperti ngengat dan jangkrik, vertebrata kecil seperti katak dan kadal.

Semua makanan yang dimangsa adalah hewan hidup, menyukai serangga dan beberapa vertebrata kecil. Seperti halnya jenis tarsius lainnya, tarsius gorontalo mampu melompat secara vertikal secara cepat dan mampu memegang ranting atau benda lainnya dengan cepat.

Tarsius gorontalo merupakan primata sosial yang aktif saat malam (nocturnal) dan menghabiskan hidupanya dalam habitat pepohonan (arboreal), hidup dalam kelompok kecil, monogami atau poligami dari 2-11 individu, sering berbagi wilayah jelajah dengan lebih dari satu pejantan dewasa.

Tarsilo menyukai vegetasi lebat atau rongga pohon untuk tidur, biasanya ada 2-3 tempat alternatif yang digunakan beristirahat.

Baca juga: Inilah Tarsius, Hewan Mamalia dengan Mata Terbesar

Sebagai sawta nokturnal, tarsius memiliki aktivitas seperti berburu mangsa setelah matahari terbenam hingga sebelum fajar.

Menanggapi tarsius Gorontalo dijadikan maskot olahraga ini, Hanom Bashari, staf Perkumpulan Biodiversitas Gorontalo (Biota) menjelaskan secara taksonomi jatna's tarsier memang baru dipisahkan menjadi jenis terpisah dari tarsius spectrum sejak 2017.

“Promosi jenis ini tentu diharapkan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap tarsius ini, untuk terus menjaga kelestariannya,” ujar Hanom Bashari, Senin (19/9/2022).

Hanom Bashari berharap masyarakat menjaga kelestarian tarsius gorontalo ini dengan tidak melakukan perburuan, tidak menggunakan pestisida untuk serangga karena tarius pemakan hama serangga besar seperti belalang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com