PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Mahasiswa di Probolinggo, Jawa Timur, turun ke jalan memprotes naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) di depan Kantor DPRD Kabupaten Probolinggo, Kamis (8/9/2022).
Ratusan mahasiswa melakukan long march dari lapangan Kecamatan Pajarakan menuju kantor DPRD. Barisan mahasiswa dikawal polisi dari depan, samping dan belakang.
Saat unjuk rasa, mahasiswa menilai kebijakan menaikkan harga BBM tidak berpihak kepada rakyat, tetapi justru menyengsarakan.
Para demonstran meminta DPRD menyampaikan aspirasi mereka ke DPR RI.
"Kenaikan harga BBM berdampak serius terhadap masyarakat khususnya di Kabupaten Probolinggo. Ketika BBM naik, sembako lainnya pasti juga akan naik," kata sejumlah mahasiswa dalam orasinya.
Baca juga: Penerima BLT BBM di NTB 466.426 KK, Kadinsos: Jika Dipotong Laporkan
Dalam orasinya, mahasiwa juga menjelaskan bahwa perekonomian masyarakat masih dalam proses pemulihan pasca-pandemi Covid-19.
Sementa pemerintah malah menaikkan harga BBM sehingga menambah kesengsaraan masyarakat.
"Masyarakat dituntut untuk pulih sendiri. Ini merupakan persoalan serius kalau harga BBM dinaikkan. Kebijakan yang dibuat tidak berpihak kepada rakyat," ujar para mahasiswa.
Salah seorang anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, Supoyo, datang menemui para pendemo. Ia menyambut baik kedatangan pengunjuk rasa dan berjanji akan menyampaikan aspirasi tersebut.
"Sudah kami bacakan pakta integritasnya dan sudah ditandatangani. Ada lima hal yang disampaikan yang intinya, mahasiswa meminta agar kebijakan harga BBM yang dinaikkan itu direvisi," jelas Supoyo.
Supoyo menambahkan, pihaknya juga berjanji untuk segera mengirimkan pakta integritas itu ke pusat. Dewan kabupaten akan mengupayakan hal itu tetapi keputusan akhir tetap ada di pusat.
Sementara itu, koordinator lapangan demonstran, Abdul Razak mendesak agar aspirasi mereka segera disampaikan.
"Dalam waktu 7x24 jam aspirasi kami tidak disampaikan, kami akan datang kembali ke sini untuk menuntut hal itu. Tentunya, massa yang kami bawa lebih banyak dari hari ini," kata Razak.
Selama demo berlangsung, kawat berduri dipasang di pagar kantor DPRD. Sejumlah polisi melakukan pengamanan.
Ada sekitar 271 personel Polres yang melakukan pengamanan di depan Kantor DPRD Kabupaten Probolinggo.