Kapolsek mengaku belum mengetahui pihak yang menyuruh siswa SMP melakukan perusakan itu.
"Kita belum tahu siapa pihak yang menyuruh tetapi akan kita dalami. Tetapi kita utamakan perdamaian," kata Nasrullah.
Sementara itu, Nasrullah menyebut, sejumlah orangtua siswa sudah melaporkan kejadian itu ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Mataram, mengingat banyak anak-anak yang trauma.
Selain itu, pihak kepolisian juga bekerja sama dengan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) untuk memulihkan mental anak yang ketakutan.
Baca juga: Bandar Togel Online di Mataram Beromzet Rp 4 Juta Per Hari Ditangkap
"Kita meminta masing-masing sekolah berkonsolidasi untuk mengecek kondusifitas, baik di SDN Model Mataram dan SMPN 14 Mataram. Kami tetap akan mengunjungi sekolah dan melakukan penjagaan dengan patroli," kata Nasrullah.
Menurut Nasrullah, kejadian ini bermula dari permasalahan lahan antara Yayasan SDN Model dengan SMPN 14 Mataram. SDN Model dalam posisi menumpang sehingga sejumlah siswa SMPN 14 belajar dengan ruang kelas yang terbatas. Kondisi inilah yang memicu konflik antara dua sekolah yang berbeda tingkatan tersebut.
Kepala SDN Model Mataram, Aries Setyarini, mengatakan, kasus ini diserahkan pada Dinas Pendidikan Kota Mataram dan menunggu solusi yang terbaik.
"Yang utama bagi kami menyegerakan untuk pindah ke gedung baru, gedung yang terbaik buat kami semuanya. Kami dalam proses kepindahan dan memperbaiki instalasi listrik, air dan sebagainya siap di sana. Itu yang akan kami segerakan," kata Setyarini.
Menurutnya, meskipun sudah ada pertemuan dengan semua pihak terkait kejadian itu, pihaknya tetap lebih lega jika pindah ke gedung baru.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, Yusuf, mengaku kecewa atas kejadian tersebut. Pihaknya akan mencari solusi yang terbaik.
"Ini semoga tidak terulang lagi, tidak ada lagi sekat-sekat lagi yang ada antara SDN Model Mataram dengan SMPN 14. Peran guru dan kepala sekolah sangat penting kedua belah pihak," kata Yusuf.
Dia berharap, ada komunikasi yang baik antara guru kedua sekolah, termasuk juga para siswanya.
"Bila perlu upacara bersama dan menjalin hubungan bersama dengan baik," kata Yusuf.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.