Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SMPN 14 Mataram Serang Ruang SDN Model, Polisi Turun Tangan

Kompas.com - 02/09/2022, 22:49 WIB
Fitri Rachmawati,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Ratusan siswa SDN Model Mataram ketakutan saat sejumlah siswa SMPN 14 Mataram menyerang pembatas kelas atau ruangan antara dua sekolah, Jumat (2/9/2022).

Banyak siswa SD yang menangis ketakutan dan dipeluk guru mereka karena serangan tersebut. Apalagi, pembatas sekolah tersebut hanya terbuat dari triplek.

"Mereka dievakuasi guru-guru karena bukan hanya merusak tetapi mereka melempar batu. Jumlah mereka banyak dan anak-anak (siswa SD) ketakutan," kata salah seorang orangtua siswa yang meminta tidak disebutkan namanya.

Baca juga: Momen Puan Maharani Blusukan ke Pasar Kebon Roek Mataram, Ada Teriakan Presiden

Diduga, perusakan tersebut akibat siswa SDN Model melempar bola ke dalam area SMPN 14 Mataram.

Para orangtua siswa SDN Model sangat menyayangkan kejadian tersebut. Anak-anak mereka kebanyakan tak mau ke sekolah karen takut.

Baca juga: Curi Laptop Mahasiswa di Rumah Kos, Warga Mataram Terancam 5 Tahun Penjara

Dimediasi

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Sandubaya, Kompol M Nasurllah mengatakan, pihaknya langsung ke tempat kejadian perkara (TKP) begitu mendapatkan informasi tentang kejadian itu.

"Kami melakukan pengamanan dan mediasi begitu tiba di TKP, setelah itu mediasi dilanjutkan di Kantor Dinas Pendidikan Kota Mataram," kata Nasrullah saat dikonfirmasi terkait kejadian tersebut.

Sandubaya menyebut, SDN Model dan SMPN 14 Mataram berada dalam satu kompleks dan hanya dipisahkan oleh papan pembatas yang terbuat dari triplek.

"Itu satu gedung, tetapi dibatasi oleh papan pembatas. Itulah yang dirusak oleh siswa-siswa SMP sehingga adik-adik SD Model ketakutan. Itu berdasarkan laporan yang kami terima," kata Nasrullah.

Kapolsek mengaku belum mengetahui pihak yang menyuruh siswa SMP melakukan perusakan itu.

"Kita belum tahu siapa pihak yang menyuruh tetapi akan kita dalami. Tetapi kita utamakan perdamaian," kata Nasrullah.

Sementara itu, Nasrullah menyebut, sejumlah orangtua siswa sudah melaporkan kejadian itu ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Mataram, mengingat banyak anak-anak yang trauma.

Selain itu, pihak kepolisian juga bekerja sama dengan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) untuk memulihkan mental anak yang ketakutan.

Baca juga: Bandar Togel Online di Mataram Beromzet Rp 4 Juta Per Hari Ditangkap

"Kita meminta masing-masing sekolah berkonsolidasi untuk mengecek kondusifitas, baik di SDN Model Mataram dan SMPN 14 Mataram. Kami tetap akan mengunjungi sekolah dan melakukan penjagaan dengan patroli," kata Nasrullah.

Menurut Nasrullah, kejadian ini bermula dari permasalahan lahan antara Yayasan SDN Model dengan SMPN 14 Mataram. SDN Model dalam posisi menumpang sehingga sejumlah siswa SMPN 14 belajar dengan ruang kelas yang terbatas. Kondisi inilah yang memicu konflik antara dua sekolah yang berbeda tingkatan tersebut.

Pindah gedung

Kepala SDN Model Mataram, Aries Setyarini, mengatakan, kasus ini diserahkan pada Dinas Pendidikan Kota Mataram dan menunggu solusi yang terbaik.

"Yang utama bagi kami menyegerakan untuk pindah ke gedung baru, gedung yang terbaik buat kami semuanya. Kami dalam proses kepindahan dan memperbaiki instalasi listrik, air dan sebagainya siap di sana. Itu yang akan kami segerakan," kata Setyarini.

Ivan Khabibu Rochman Sedikitnya 10 orang tewas dalam kecelakaan maut yang melibatkan truk kontainer di depan Halte SD Negeri II dan III Kota Baru, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Rabu (31/8/2022)

Menurutnya, meskipun sudah ada pertemuan dengan semua pihak terkait kejadian itu, pihaknya tetap lebih lega jika pindah ke gedung baru.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, Yusuf, mengaku kecewa atas kejadian tersebut. Pihaknya akan mencari solusi yang terbaik.

"Ini semoga tidak terulang lagi, tidak ada lagi sekat-sekat lagi yang ada antara SDN Model Mataram dengan SMPN 14. Peran guru dan kepala sekolah sangat penting kedua belah pihak," kata Yusuf.

Dia berharap, ada komunikasi yang baik antara guru kedua sekolah, termasuk juga para siswanya.

"Bila perlu upacara bersama dan menjalin hubungan bersama dengan baik," kata Yusuf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com