Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ragol, Pemain IBL asal Nunukan yang Tekuni Basket demi Kuliah Gratis dan Bantu Perekonomian Keluarga

Kompas.com - 31/08/2022, 21:24 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com - Amaluddin Ragol (27), pemuda asal Nunukan, Kalimantan Utara, telah membuktikan bahwa keterbatasan tidak membuatnya pasrah dengan keadaan.

Dengan tinggi badan 193 cm, ia memutuskan menekuni basket hingga akhirnya dipinang menjadi pemain inti Amartha Hangtuah. Saat ini dia tampil di laga Indonesian Basket League (IBL).

"Ceritanya sedikit aneh memang. Saya tidak pernah suka basket. Pertama main basket itu SMP kelas 3, itu pun karena iseng ikut ekskul. Dan berlanjutlah sampai kelas 3 SMA karena teman teman terus ajak main,’’ ujarnya, Rabu (31/8/2022).

Baca juga: Kisah Mimin Kelola Homestay dengan Ketulusan Hati, Buat Turis Asing Betah Berlama-lama

Tidak pernah sama sekali terlintas kalau dirinya akan menggeluti dunia basket. Jalan tersebut, muncul begitu saja. Bahkan ia masih belum mampu mencerna jalan yang diberikan Tuhan untuknya.

Saat ini, Abdul Jafar, ayahnya, mengalami stroke. Sementara ibunya, Ernawati, didiagnosa sakit kelenjar getah bening yang butuh perawatan serius.

Amaluddin juga mempunyai dua adik yang masih menempuh pendidikan. Adik pertamanya masuk bangku kuliah. Lalu adik bungsunya masih berada di bangku kelas SMP.

‘’Alhamdulillah, dari basket, saya bisa menjadi tulang punggung keluarga. Saya yang biayai adik-adik sekolah. Orangtua juga masih terus saya usahakan untuk berobat. Semoga keduanya segera sembuh,’’ katanya.

Jalan terjal menuju pemain IBL

Amaluddin menuturkan, keluarganya bukan kalangan mampu. Ayahnya, Abdul Jafar, berprofesi sebagai penyalur Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang sudah bangkrut pada tahun 2012.

Setelah mengikuti ujian kelulusan SMA, seniornya di sekolah yang mengerti kondisi ekonomi keluarga Amaluddin, menyarankan untuk melanjutkan studi di Makassar.

"Di sana ada beasiswa prestasi, ada juga bidang basket. Dari situ, saya punya keinginan lebih untuk basket dan berusaha masuk kampus UNM atau Unhas, mengejar beasiswa tersebut,’’ lanjutnya.

Jalan pilihannya akhirnya dimudahkan Tuhan. Setelah lulus SMA, pada 2012, Amaluddin bertemu dengan mantan pemain IBL, Pahala.

Pahala yang mengenal manager klub Hangtuah lalu menawarkan seleksi pemain selama 3 bulan. Tanpa pikir panjang, Amaluddin langsung setuju dan berangkat ke basecamp Amartha Hangtuah di Kemang, Jakarta Selatan.

‘’Tiga bulan pelatihan itu bukan hanya melatih skill bermain. Tapi membentuk mental dan psikis, serta chemistry pemain di lapangan. Memang senioritas cukup kuat. Tapi tempaan para senior sangat berguna di lapangan. Banyaknya cacian, makian dan cercaan, tidak membuat permainan saya kendor,’’lanjutnya.

Baca juga: Cerita Listra Temukan Seribu Lembar Uang Kertas Kuno di Rumah Kontrakan Kakek, Ada Rp 1 hingga 50 Sen

Sayangnya, Amal harus pulang kampung lagi karena ibundanya sakit. Ia pun mencoba melamar kerja sebagai honorer di Dinas Perhubungan dan Dinas Kebersihan, yang semuanya ditolak.

Dia menjadi pengangguran sampai pertengahan 2014. Tak mau terus menganggur, Amal menghubungi keluarganya di Sulawesi dan kembali mengejar niat awalnya untuk berkuliah di UNM demi beasiswa basket.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Pulang Beli Pulsa, Remaja di Pontianak Diperkosa Bos Bengkel Cat

Pulang Beli Pulsa, Remaja di Pontianak Diperkosa Bos Bengkel Cat

Regional
Pemulung di Tembalang Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik di Tong Sampah

Pemulung di Tembalang Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik di Tong Sampah

Regional
Banjir Kepung Landak Kalbar, 37 Desa Terendam, Ribuan Warga Mengungsi

Banjir Kepung Landak Kalbar, 37 Desa Terendam, Ribuan Warga Mengungsi

Regional
Dusun di 2 Kecamatan Pinggiran Rawa Pening Banjir, Aktivitas Warga Terganggu

Dusun di 2 Kecamatan Pinggiran Rawa Pening Banjir, Aktivitas Warga Terganggu

Regional
Kunjungi Pegi, Sang Ibu: Jika Tidak Melakukan, Jangan Katakan Iya meski Wajahmu sampai Bonyok

Kunjungi Pegi, Sang Ibu: Jika Tidak Melakukan, Jangan Katakan Iya meski Wajahmu sampai Bonyok

Regional
Jelang Penutupan, 21 Orang Daftar Bakal Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo lewat PDI-P

Jelang Penutupan, 21 Orang Daftar Bakal Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo lewat PDI-P

Regional
Pemancing Asal Sekotong yang Tenggelam Ditemukan Meninggal

Pemancing Asal Sekotong yang Tenggelam Ditemukan Meninggal

Regional
Tawuran Pelajar SMP Antarkabupaten Purbalingga-Banyumas Dicegah, Sajam Diamankan

Tawuran Pelajar SMP Antarkabupaten Purbalingga-Banyumas Dicegah, Sajam Diamankan

Regional
Ular Sanca Sepanjang 3 Meter Masuk Rumah Warga, Bersembunyi di Tumpukan Kayu

Ular Sanca Sepanjang 3 Meter Masuk Rumah Warga, Bersembunyi di Tumpukan Kayu

Regional
Remas Payudara Guru, Kepala SD di NTT Dilaporkan ke Polisi

Remas Payudara Guru, Kepala SD di NTT Dilaporkan ke Polisi

Regional
Putus Cinta dan Gagal Nikah, Pria di Kampar Akhiri Hidupnya

Putus Cinta dan Gagal Nikah, Pria di Kampar Akhiri Hidupnya

Regional
Kader Gerindra Banyumas Rachmat Imanda Pastikan Daftar Bakal Calon Bupati

Kader Gerindra Banyumas Rachmat Imanda Pastikan Daftar Bakal Calon Bupati

Regional
Perjuangan Anggota Bawaslu Manokwari Selatan, Jalan Kaki 18 Km dari Distrik Terpencil karena Longsor

Perjuangan Anggota Bawaslu Manokwari Selatan, Jalan Kaki 18 Km dari Distrik Terpencil karena Longsor

Regional
Zet Tadung Allo Jabat Kepala Kejaksaan Tinggi NTT

Zet Tadung Allo Jabat Kepala Kejaksaan Tinggi NTT

Regional
Kisah Bripda Lince Huby, Perempuan Papua yang Wujudkan Cita-cita Jadi Polwan

Kisah Bripda Lince Huby, Perempuan Papua yang Wujudkan Cita-cita Jadi Polwan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com