Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Rusak akibat Longsor di Ungaran Belum Diperbaiki, Aktivitas Warga hingga Investasi Terganggu

Kompas.com - 31/08/2022, 12:49 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.comLongsor yang terjadi di jalan penghubung Kabupaten Semarang dan Kabupaten Demak, tepatnya di Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang menimbulkan efek ganda.

Tak hanya menganggu aktivitas mobilitas warga, kerusakan tersebut juga berdampak pada pergerakan ekonomi dan investasi.

Baca juga: Longsor dan Pohon Tumbang Sempat Tutup Jalan Trans-Sulawesi, Bikin Macet ke Sulteng

Kepala Desa Kalongan Yarmuji mengatakan kerusakan jalan tersebut sudah berlangsung selama kurang lebih tujuh bulan.

"Selama itu pula warga yang akan beraktivitas harus melalui jalan alternatif masuk ke kampung. Padahal jalan yang rusak itu pilihan utama pekerja dan warga dari Ungaran ke Mranggen dan sebaliknya," ujarnya, Rabu (31/8/2022).

Yarmuji mengungkapkan warung-warung yang ada di sekitar jalan tersebut saat ini pun tak ada pemasukan.

"Istilahnya ya mati, karena tidak ada orang lewat, makanya tidak ada yang beli. Pergerakan ekonomi warga jadi terganggu," ungkapnya.

Selain itu, rencana investasi dan pengembangan juga terhambat.

"Karena kerusakan jalan sudah sekira tujuh bulan dan belum ada solusi, bahkan jalan ditutup permanen, investasi disini juga mandek," kata Yarmuji.

Dia mengatakan, warga dan Pemerintah Desa Kalongan berharap agar segera dilakukan perbaikan.

"Memang perlu kajian karena tanah bergerak terus terjadi. Kalau yang rusak sekitar 50 meter. Tapi yang tanah bergerak lebih luas lagi," ungkapnya.

Yarmuji mengatakan, saat ini penanganan terkait longsor tersebut sedang dalam kajian.

"Tapi kami juga berharap agar kajian tersebut agar bisa dipercepat, karena warga berharap jalan bisa segera digunakan," paparnya.

Menurut Yarmuji, Pemerintah Desa Kalongan juga berkoordinasi dengan Kementerian PUPR dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Hal ini dilakukan karena Pemerintah Kabupaten Semarang terbatas kemampuannya, jadi kami berharap ada campur tangan dari pusat," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ratusan Polisi Dikerahkan Amankan Krui World Surf 2024

Ratusan Polisi Dikerahkan Amankan Krui World Surf 2024

Regional
Eks Ketua DPRD Kota Semarang Jadi yang Pertama Ambil Formulir Pilkada di PDI-P

Eks Ketua DPRD Kota Semarang Jadi yang Pertama Ambil Formulir Pilkada di PDI-P

Regional
Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Regional
Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Regional
Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Regional
Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Regional
Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Regional
Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Regional
Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Regional
Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Regional
Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Regional
KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

Regional
500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

Regional
Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com