Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus HIV di Kota Bandung Tertinggi di Jabar, Ini Penyebab dan Gejalanya

Kompas.com - 25/08/2022, 15:56 WIB
Farid Assifa

Penulis

KOMPAS.com - Kasus positif HIV di Kota Bandung tertinggi se-Jawa Barat dengan jumlah 410 kasus dari total 3.744 kasus.

Hal itu berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat pada Januari hingga Juni 2022.

Sementara tertinggi kedua didapat Kabupaten Bogor dengan 365 kasus, Kota Bekasi 365 kasus, Kabupaten Indramayu 352 kasus dan kabupaten Bekasi 217 kasus.

Ketua Tim Pencegahan Penyakit Menular dan Tidak Menular Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Yudi Koharudin menjelaskan, data tersebut diperoleh dari aplikasi Sistem Informasi HIV/AIDS (SIHA) hingga Juni 2022.

Baca juga: 5 Daerah dengan Kasus HIV/AIDS Tertinggi di Jabar, Bandung Terbanyak, Diikuti Bekasi

Menurut Yudi, mayoritas pengidap HIV/AIDS di Jawa Barat adalah usia produktif dari 29 hingga 45 tahun sebanyak 69,2 persen atau 2.614 orang dan usia 20 hingga 24 tahun sebesar 18,4 persen dari total 3.744 kasus.

Penyebab penularan HIV

Yudi menjelaskan, penyebab penularan HIV/AIDS di Jawa Barat adalah hubungan heteroseksual, homoseksual, biseksual, pengguna Napza suntik, dan penularan dari ibu kepada bayinya.

Namun penularan paling banyak adalah akibat aktivitas seksual yang berisiko atau bukan dengan pasangannya.

"Kalau dari alat suntik dan lainnya justru kecil, yang besar itu penularan dari hubungan seksual yang berisiko bukan dengan pasangan," tandas Yudi.

Di Jawa Barat sendiri, lanjut Yudi, jumlah pengidap HIV/AIDS cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

Dari 2020 hingga 2022, lanjut Yudi, kalau melihat grafik memag kecenderungan menurun karena pihaknya tidak melakukan pengetesan akibat pandemi.

"Sekarang di 2022, di setengah tahun saja kita sudah menemukan 3.744 kasus," kata Yudi.

Ciri dan gejala orang terkena HIV

Dilansir laman Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung, kpakotabandung.or.id, berikut ciri-ciri dan gejala orang yang terinfeksi HIV.

1. Pada stadium awal terinfeksi tidak ada gejala khusus. Biasanya berlangsung selama beberapa tahun.

2. Pada saat stadium akhir, biasanya muncul gejala di antaranya:

- Penurunan berat badan drastis

- Demam di malam hari

- Kelelahan yang sulit dijelaskan

- Diare yang terus menerus

- Infeksi paru (pneumonia) dan mungkin kelainan neurologis lainnya.

Stadium akhir ini disebut stadium AIDS.

Jika seseorang positif HIV saat dites, disarankan untuk tidak cemas dan khawatir. Jika kondisi badan sedang baik harus segera melakukan terapi anti retro viral (ARV).

Baca juga: Terus Bertambah, Dinkes Jabar Catat 3.744 Kasus HIV/AIDS hingga Juni 2022

Saat ini, tersedia pengobatan ARV di rumah sakit, puskesmas, dan bebeapa klinik berbasis komunitas di Kota Bandung.

Namun jika positif dalam kondisi badan tidak baik, penderita bisa berkonsultasi ke rumah sakit atau puskesmas.

(Penulis: Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani | Editor: David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Regional
Konten Judi 'Online' dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Konten Judi "Online" dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Regional
Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com