BANGKA TENGAH, KOMPAS.com- Harga jual tandan buah segar (TBS) kelapa sawit petani di Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, masih stagnan.
Petani kesulitan membeli pupuk karena harga di tingkat pengepul (toke) tidak beranjak dari angka Rp 1.200 per kilogram.
"Belum ada harga pembelian minimal Rp 2.000 di sini. Harga tingkat petani Rp 1.200 sedangkan untuk pabrik Rp 1.600 per kilogram," kata Ketua HKTI Bangka Tengah Abdullah Randy kepada Kompas.com, Rabu (10/8/2022).
Baca juga: Dongkrak Harga TBS, 11 Pabrik Sawit Akan Dibangun, Gubernur Sumsel Keluarkan Pergub
Randy menuturkan, harga pembelian harian sifatnya fluktuatif. Namun dipastikan, harga tingkat petani tidak ada yang di bawah Rp 1.000 per kilogram.
Kisaran harga sawit petani Rp 1.100 - Rp 1.200 per kilogram.
"Petani berharap harga jual bisa di atas Rp 2.000. Karena harus mengeluarkan biaya pupuk dan upah pekerja juga," ujar Randy.
Saat ini harga pupuk melonjak naik menjadi Rp 850.000 sampai Rp 900.000 untuk kemasan 50 kilogram.
"Sangat tidak seimbang, harga pupuk naik signifikan, sementara harga sawit hanya naik sedikit," ungkap Randy.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Bangka, Syarli Nopriansyah memastikan belum menerima informasi terkait kebijakan harga sawit Rp 2.000 per kilogram.
Paling tinggi harga pembelian di tingkat pabrik yakni Rp 1.610 per kilogram.
"Harga selalu kita update di media sosial. Untuk ketentuan minimal harga Rp 2.000 belum ada," ujar Syarli.
Baca juga: Gubernur Jambi Tetapkan Harga TBS Sawit Rp 2.016, Petani: Pabrik Masih Beli di Bawah Rp 1.000
Syarli mengakui, petani banyak yang mengeluh dengan harga yang berlaku saat ini.
Harga jual sawit petani tidak mencukupi untuk ongkos pengelolaan lahan hingga panen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.