Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Sebastian Powell Dipulangkan ke Jerman | Remaja Tidur di Makam Mendiang Ayah

Kompas.com - 07/08/2022, 07:00 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

 

3. Pelajar SMP dibunuh teman sekolah

WS (13), seorang pelajar SMP di Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jateng, ditemukan tewas penuh luka, Kamis (4/8/2022). Ia ternyata dibunuh oleh teman sekolahnya.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Magelang AKBP Mochamad Sajarod Zakun menjelaskan, berdasarkan pemeriksaan sementara, pelaku menghabisi nyawa korban karena takut ketahuan telah mencuri ponsel WS.

"Dugaan sementara, yang bersangkutan (pelaku ini) diduga mengambil barang milik korban berupa handphone, sehingga pelaku ketakutannya karena dia yang mengambil (mencuri)," ungkapnya.

Sebelum membunuh korban, pelaku menjemput WS di rumahnya. Dia bahkan sempat berpamitan ke ibu korban. Kala itu, pelaku mengaku mengajak korban kerja kelompok.

Namun, hingga tengah malam, WS tak kunjung pulang. Sampai akhirnya pada Kamis sore, jasad WS ditemukan di perkebunan kopi di Desa Baleagung, Kecamatan Grabag.

Baca selengkapnya: Kisah Tragis Pelajar SMP di Magelang Dibunuh Teman Sekolah, Pelaku Pamit ke Orangtua Korban Akan Belajar Kelompok

4. Rekaman CCTV perlihatkan detik-detik siswi SMAN 1 Banguntapan diduga dipaksa pakai jilbab

Suasana SMA Banguntapan 1, Senin (1/8/2022)KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Suasana SMA Banguntapan 1, Senin (1/8/2022)

Kasus siswi SMAN 1 Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi sorotan.

Detik-detik siswi tersebut diduga dipaksa memakai jilbab oleh oknum guru terekam dalam closed-circuit television.

Rekaman CCTV itu telah diperiksa oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Kepala Ombudsman RI Perwakilan DI Yogyakarta Budhi Masturi menerangkan, dalam rekaman CCTV tersebut, siswi terlihat diam dan sedikit menunduk.

"Mereka sudah melihat CCTV-nya, hasil videonya dan menceritakan, mendiskripsikan, ya memang menurut mereka itu paksaan, itu ada unsur paksaannya. Karena melihat bagaimana bahasa tubuh si anak dan sebagainya, dan itu kan berhadap-hadapan dengan tiga orang dewasa dalam jarak yang dekat. Kemudian, ketika dipasangi, itu diam saja dan agak menunduk anaknya. Jadi tergambar," paparnya.

Baca selengkapnya: Detik-detik Siswi SMAN 1 Banguntapan Dipakaikan Jilbab, Terungkap dari Rekaman CCTV

5. Penjual TV analog bertahan di tengah gempuran digital

Salah satu toko TV analog di Kota Semarang, Jawa Tengah. Sabtu (6/8/2022)KOMPAS.com/Muchammad Dafi Yusuf Salah satu toko TV analog di Kota Semarang, Jawa Tengah. Sabtu (6/8/2022)

Meski saat ini semakin marak penjualan televisi digital, penjual televisi analog di Kota Semarang, Jateng, mencoba bertahan dari gempuran itu.

Riyadi, salah satu penjual TV analog di Pasar Krokosono, Kota Semarang, membeberkan, TV analog dijual murah karena adanya TV digital. TV analog termurah ukuran 14 inch yang dijual di tokonya dibanderol Rp 200.000 hingga Rp 260.000.

Meski pembeli TV analog masih ada, tetapi Riyadi menyebutkan bahwa jumlah pembelinya tak sebanding dengan sebelum adanya TV digital.

Ia menduga merosotnya penjualan TV analog turut dipengaruhi kebijakan pemerintah yang secara bertahap mengganti siaran TV analog ke digital.

"Ini karena dampak dari digitalisasi, TV digital itu," terangnya.

Baca selengkapnya: Kisah Penjual TV Analog Bertahan dari Gempuran TV Digital, Diobral Rp 200.000 Agar Laku

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani; Kontributor Semarang, Muchamad Dafi Yusuf | Editor: Rachmawati, Ardi Priyatno Utomo, Reza Kurnia Darmawan, Maya Citra Rosa, Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com