WS (13), seorang pelajar SMP di Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jateng, ditemukan tewas penuh luka, Kamis (4/8/2022). Ia ternyata dibunuh oleh teman sekolahnya.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Magelang AKBP Mochamad Sajarod Zakun menjelaskan, berdasarkan pemeriksaan sementara, pelaku menghabisi nyawa korban karena takut ketahuan telah mencuri ponsel WS.
"Dugaan sementara, yang bersangkutan (pelaku ini) diduga mengambil barang milik korban berupa handphone, sehingga pelaku ketakutannya karena dia yang mengambil (mencuri)," ungkapnya.
Sebelum membunuh korban, pelaku menjemput WS di rumahnya. Dia bahkan sempat berpamitan ke ibu korban. Kala itu, pelaku mengaku mengajak korban kerja kelompok.
Namun, hingga tengah malam, WS tak kunjung pulang. Sampai akhirnya pada Kamis sore, jasad WS ditemukan di perkebunan kopi di Desa Baleagung, Kecamatan Grabag.
Baca selengkapnya: Kisah Tragis Pelajar SMP di Magelang Dibunuh Teman Sekolah, Pelaku Pamit ke Orangtua Korban Akan Belajar Kelompok
Kasus siswi SMAN 1 Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi sorotan.
Detik-detik siswi tersebut diduga dipaksa memakai jilbab oleh oknum guru terekam dalam closed-circuit television.
Rekaman CCTV itu telah diperiksa oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Kepala Ombudsman RI Perwakilan DI Yogyakarta Budhi Masturi menerangkan, dalam rekaman CCTV tersebut, siswi terlihat diam dan sedikit menunduk.
"Mereka sudah melihat CCTV-nya, hasil videonya dan menceritakan, mendiskripsikan, ya memang menurut mereka itu paksaan, itu ada unsur paksaannya. Karena melihat bagaimana bahasa tubuh si anak dan sebagainya, dan itu kan berhadap-hadapan dengan tiga orang dewasa dalam jarak yang dekat. Kemudian, ketika dipasangi, itu diam saja dan agak menunduk anaknya. Jadi tergambar," paparnya.
Baca selengkapnya: Detik-detik Siswi SMAN 1 Banguntapan Dipakaikan Jilbab, Terungkap dari Rekaman CCTV
Riyadi, salah satu penjual TV analog di Pasar Krokosono, Kota Semarang, membeberkan, TV analog dijual murah karena adanya TV digital. TV analog termurah ukuran 14 inch yang dijual di tokonya dibanderol Rp 200.000 hingga Rp 260.000.
Meski pembeli TV analog masih ada, tetapi Riyadi menyebutkan bahwa jumlah pembelinya tak sebanding dengan sebelum adanya TV digital.
Ia menduga merosotnya penjualan TV analog turut dipengaruhi kebijakan pemerintah yang secara bertahap mengganti siaran TV analog ke digital.
"Ini karena dampak dari digitalisasi, TV digital itu," terangnya.
Baca selengkapnya: Kisah Penjual TV Analog Bertahan dari Gempuran TV Digital, Diobral Rp 200.000 Agar Laku
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani; Kontributor Semarang, Muchamad Dafi Yusuf | Editor: Rachmawati, Ardi Priyatno Utomo, Reza Kurnia Darmawan, Maya Citra Rosa, Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.