Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 13 Tahun di Magelang Dibunuh Teman Sekolahnya, Pelaku Diduga Takut Ketahuan Curi Ponsel Korban

Kompas.com - 06/08/2022, 08:40 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - WS, bocah 13 tahun ditemukan tewas dengan tubuh penuh luka di perkebunan kopi di Desa Baleagung, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada Kamis (4/8/2022).

Sebelumnya ia dikabarkan hilang oleh keluarganya pada Rabu (3/8/2022) sore.

Sebelum hilang, WS pamit hendak mengerjakan tugas sekolah dan dijemput oleh temannya. Namun hingga Rabu malam, WS tak segera pulang.

Hingga akhirnya ia ditemukan tak bernyawa di kebun kopi.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Pelajar SMP di Magelang Teman Korban, Ini Motifnya

Pelaku diduga teman korban

Pelaku pembunuhan WS diduga dibunuh oleh teman sekolahnya sendiri yang sama-sama sekolah di salah satu SMP di Magelang.

Terduga pelaku pun telah diamankan oleh polisi.

Kapolres Magelang AKBP Mochamad Sajarod Zakun mengatakan dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengaku nekat menghabisi nyawa korban karena takut ketahuan telah mencuri ponsel korban.

Korban sendiri sebelumnya sempat kehilangan ponsel pada Senin (1/8/2022).

"Dugaan sementara, yang bersangkutan (pelaku ini) diduga mengambil barang milik korban berupa handphone, sehingga pelaku ketakutannya karena dia yang mengambil (mencuri)," kata Sajarod di Mapolres Magelang pada Jumat (5/8/2022).

Baca juga: Disdikbud Magelang Berikan Trauma Healing di Sekolah Pelajar yang Tewas Dianiaya Temannya

Ia menyebut baru satu terduga tersangka yang sudah diamankan. Terduga pelaku ini juga yang menjemput korban dari rumahnya.

"Untuk sementara ini baru satu (terduga pelaku yang diamankan), yakni temannya yang mengajak keluar korban, dan yang bersangkutan juga sudah mengakui perbuatan itu," kata dia.

Ia menyebut secara kasat mata, ada luka akibat benturan benda tumpul dan benda tajam di bagian kepala dan kaki korban.

"Untuk sementara ini secara kasat mata kemarin ada luka akibat benda tumpul dan benda tajam. Di bagian kepala ada, di bagian kaki ada, nanti kami lihat hasil resminya yang dikeluarkan oleh pihak rumah sakit," terang Sajarod.

Baca juga: Pelajar di Magelang Tewas Dianiaya Temannya, Polisi Temukan Arit dan Batang Kayu di Lokasi Penemuan Jasad

Baru pindah rumah, sang ayah jualan bakso

Jenazah pelajar SMP yang diduga dibunuh oleh temannya sendiri, sedang disholatkan warga di Desa Baleagung, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (4/8/2022).KOMPAS.COM/IKA FITRIANA Jenazah pelajar SMP yang diduga dibunuh oleh temannya sendiri, sedang disholatkan warga di Desa Baleagung, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (4/8/2022).
WS dan keluarganya baru tinggal sebulan di Desa Baleagung setelah pindah dari Yogyakarta.

Hal tersebut dijelaskan Kepala Dusun (Kadus) tempat tinggal korban, Sih Agung Prasetya.

"Korban dan keluarganya itu domilisi baru di sini, baru pindah dari Yogyakarta sejak sebulan lalu. Ibunya orang sini. Ayahnya berasal Malang. Tahun ajaran baru ini korban baru masuk sekolah," ungkap Agung, ditemui di rumahnya, Jumat (5/8/2022).

Selama di Yogyakarta, ayah korban berjualan bakso keliling. Mereka tinggal di sebuah rumah kontrakan.

Bahkan ayah korban baru seminggu berjualan bakso keliling di sekitar Kecamatan Grabag.

Selama ini, warga sekitar mengenal korban sebagai anak yang baik dan cenderung pendiam. Karena baru pindah, korban belum banyak bergaul dengan teman sebayanya di kampung tersbut.

Baca juga: Siswa SMP di Magelang Ditemukan Tewas, Sebelumnya Dijemput Teman untuk Kerja Kelompok

"Anaknya menengan (pendiam). Maksudnya enggak rame seperti teman-temannya. Kalem. Ya anak manis lah," imbuh Agung.

Menurutnya baik keluarga atau masyarakat sangat terpukul dengan kejadian tersebut. Mereka pun meminta pihak wenang untuk memproses hukum pelaku seadil-adilnya.

Menurutnya warga sekitar sempat mengetahui pelaku saat menjemput korban.

"Pukul 16.30-17.00 pelaku ke sini (rumah korban). Alasannya mau mengerjakan tugas. Ya sudah (korban) diajak pergi. Waktu jemput korban itu nembung (minta izin) ibunya kok. Dia datang mengaku namanya bukan lagi nama asli. ‘Saya Rudin rumahnya (Dusun) Manggung’," terang Agung.

Ia mengatakan beberapa warga yang mengenali terduga pelaku, langsung mengamankan rekan korban yang menjemput di rumah.

Baca juga: Hilang Berbulan-bulan, Siswi SMP di Pati Ditemukan Kritis dan Hamil di Rumah Kosong

"Sebelum korban ditemukan, atau saat dinyatakan hilang, warga dan polisi sudah mengamankan terduga pelaku. Dia teman sekolah korban. Postur tubuh korban lebih besar dari terdua pelaku," papar Agung.

Ia juga mengatakan terduga pelaku telah mengakui menganiaya korban hingga tewas karena urusan ponsel.

"Terduga pelaku ini sudah mengakui perbuatannya. Dia juga ngaku kalau sudah sering nyolong handphone dan uang. Meskipun sebelumnya dia ganti-ganti (berbelit) menjawab pertanyaan polisi," imbuh Agung.

Alasan minta maaf lalu dianiaya hingga tewas

Lokasi penemuan jasad pelajar, WS (13), di kebun kopi di Desa Baleagung, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (5/8/2022).KOMPAS.COM/IKA FITRIANA Lokasi penemuan jasad pelajar, WS (13), di kebun kopi di Desa Baleagung, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (5/8/2022).
Kapolres Magelang mengatakan terduga mengaku perbuatannya menganiaya korban hingga tewas di kebun kopi.

Sebelum kejadian, terduga pelaku menjemput korban dengan alasan ingin minta maaf karena sudah mencuri ponsel.

Terduga pelaku kemudian mengajak korban ke sebuah tempat. Saat menjemput korban, terduga pelaku pamit hendak belajar kelompok bersama teman-temannya.

"Dugaan sementara, yang bersangkutan (pelaku ini) diduga mengambil barang milik korban berupa handphone, sehingga pelaku ketakutannya karena dia yang mengambil (mencuri)," kata Sajarod.

Baca juga: Kisah Pilu Bocah 15 Tahun di Pati, Hilang Selama 4 Bulan, Ditemukan Hamil dan Kurang Gizi di Rumah Kosong

"Sehingga, korban diajak keluar terus terjadi perkelahian di sana (kebun kopi) yang mengakibatkan korban meninggal dunia," terang Sajarod.

Sementara itu kepala dusun sekitar bercerita, polisi mengamankan beberapa barang bukti di TKP di antaranya balok kayu, batang kayu pohin kopi dan patok batas tanah.

"Ada balok kayu, batang kayu kopi, dan patok batas tanah. Itu yang kasat mata. Itu ditemukan di lokasi. Yang lain-lain itu ranahnya polisi," ungkap Agung.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ika Fitriana | Editor : Robertus Belarminus, Ardi Priyatno Utomo, Dita Angga Rusiana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com