Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Tanpa Identitas yang Ditemukan Tewas Terbakar Dimakamkan Tanpa Dihadiri Keluarga

Kompas.com - 06/08/2022, 07:56 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Petugas medis Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang, menyerahkan jenazah pria yang ditemukan tewas dengan tubuh terbakar ke aparat Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kupang Kota untuk dimakamkan, Jumat (5/8/2022).

Penyerahan jenazah itu, setelah dokter selesai mengotopsi mayat itu.

"Kita serahkan jenazah Mr X ke Dinas Sosial disaksikan penyidik Polresta Kupang Kota," kata Kepala Rumah sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang, AKBP Hery, kepada sejumlah wartawan di Kupang.

Baca juga: Padamkan Kebakaran Hutan dan Lahan, Warga Taput Tewas Terbakar Hidup-hidup

Penyerahan jenazah, diawali dengan ibadah dan doa oleh pendeta dan selanjutnya jenazah dimasukkan ke dalam peti kayu yang disiapkan Dinas Sosial.

Jenazah kemudian dibawa ke Tempat pemakaman umum Fatukoa Kota Kupang untuk dikubur.

Otopsi dilakukan tim Dokter Kepolisian (Dokpol) Biddokkes Polda NTT terdiri dari AKBP Edi Syahputra Hasibuan (Kasubbid Dokpol Biddokkes), Briptu Dian Nofitasari Umbunay (anggota Dokpol Biddokkes) dan Bripda Saint Valentino Tefnai (anggota Dokpol Biddokkes Polda NTT).

Otopsi yang juga disaksikan penyidik Satreskrimum dan anggota Inafis Polresta Kota Kupang dilakukan di kamar jenazah Rumah sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang.

Jenazah tanpa Identitas itu, disimpan selama dua hari di dalam lemari pendingin (freezer) ruang IPJ sambil menunggu keluarganya.

Pemeriksaan luar dan dalam jenazah (visum otopsi) dilakukan tim medis sesuai dengan surat permintaan nomor R/237/VIIII/2022/Polresta Kupang Kota, perihal permintaan visum luar dan dalam jenazah (otopsi).

Baca juga: Tragedi Paiton 19 Tahun Lalu, 54 Siswa SMK Tewas Terbakar di Bus Pariwisata

Jenazah tersebut, mengalami luka bakar dengan luas 100 persen dengan derajat luka bakar I - II atau hanya sampai pada kulitnya saja.

Tim dokter memastikan, jenazah adalah seorang laki-laki dewasa tanpa identitas dengan panjang badan 167 sentimeter.

Kepala Sub Bidang Dokpol Biddokkes AKBP Edi Syahputra Hasibuan, enggan membeberkan hasil otopsi karena merupakan kewenangan penyidik.

"Hasil otopsi langsung diserahkan kepada penyidik Polresta Kupang Kota," kata dia.

Baca juga: Anak Berkebutuhan Khusus Tewas Terbakar di Kamar, Warga Sempat Dengar Teriakan Korban

Sebelumnya diberitakan, warga yang bermukim di perbatasan antara Kelurahan Naimata dan Liliba, Kota Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT), dihebohkan dengan penemuan sesosok jenazah manusia yang terbakar.

Jenazah tanpa identitas itu ditemukan pertama kali oleh Riyan, siswa salah satu sekolah dasar di sebuah kali kering di wilayah itu, Selasa (2/8/2022) siang.

Warga kemudian melaporkan kejadian itu kepada aparat kepolisian setempat.

"Jenazah yang terbakar itu ditemukan oleh siswa SD saat pulang sekolah," ujar Kapolres Kupang Kombes Rishian Krisna kepada Kompas.com, Selasa petang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com