Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdamai dengan Korban, Penagih Utang dengan Pistol Mainan dan Mengaku Polisi Dibebaskan

Kompas.com - 05/08/2022, 09:02 WIB
Firmansyah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com- Seorang laki-laki berinisial SF, warga Kota Bengkulu, yang ditangkap karena menakuti orang dengan pistol mainan dan mengaku polisi saat menagih utang dibebaskan.

SF bebas lewat mekanisme restorative justice setelah ada mediasi yang mencapai perdamaian dengan korbannya.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Bengkulu AKP Welliwanto Malau mengatakan, penagih utang itu ditangkap pada Kamis (4/8/2022) setelah korban melaporkan ancaman yang diterimanya ke polisi.

Baca juga: Terlilit Utang Pinjol, Pria Ini Nekat Mencuri di Rumah Tetangga, Pukuli Pemilik Rumah Berusia 50 Tahun

"Dia (korban) melaporkan SF, karena SF menagih utang dengan cara menakuti membawa pistol mainan dan mengaku anggota polisi," kata Welliwanto saat dihubungi, Jumat (5/8/2022).

Korban, kata Welliwanto, langsung membuat laporan beberapa saat setelah SF datang ke rumahnya untuk menagih utang.

Setelah menangkap SF dan mengetahui adanya ancaman untuk menagih utang, polisi memutuskan untuk memediasi kedua pihak.

Welliwanto mengatakan, mediasi berakhir dengan kesepakatan damai.

SF mau menghapuskan utang pelapor sebesar Rp 3.500.000 ditambah kompensasi Rp 500.000.

Baca juga: Lewat Restorative Justice, Ibu di Maluku yang Mencuri demi Biaya Sekolah Anaknya Dibebaskan

Selain itu, SF juga bersedia membuat video permintaan maaf kepada polisi.

Setelah dimintai maaf dan utangnya dihapus, Welliwanto menyebutkan, pelapor setuju untuk mencabut laporannya.

"Apabila terlapor melakukan lagi perbuatan pidana terhadap pelapor atau pun dengan orang lain, maka terlapor bersedia di proses secara hukum," sebut Welliwanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com